SEWAKTU.com — Nama besar Wilmar Group kini tengah menjadi sorotan publik setelah Kejaksaan Agung RI menyita dana Rp11,8 triliun dalam kasus korupsi ekspor CPO.
Skandal ini menyeret sejumlah anak perusahaan Wilmar dan membuka kembali catatan lama tentang siapa sosok di balik raksasa agribisnis tersebut.
Tumpukan uang tunai pecahan Rp100 ribu senilai Rp2 triliun sempat dipamerkan dalam konferensi pers oleh Jaksa Agung pada 17 Juni 2025 sebagai bagian dari barang bukti hasil pengembalian lima entitas Wilmar.
Penyitaan ini tak hanya memicu polemik hukum, tetapi juga menarik perhatian publik terhadap para pendiri dan pemilik Wilmar Group.
Salah satunya adalah Kuok Khoon Hong, pengusaha asal Singapura yang dikenal sebagai Chairman dan CEO Wilmar International.
Bersama Martua Sitorus, pengusaha asal Sumatera Utara, keduanya membangun Wilmar dari nol hingga menjadi salah satu konglomerasi agribisnis terbesar dunia.
Kuok Khoon Hong memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun di industri minyak nabati dan biji-bijian.
Ia merupakan lulusan Sarjana Administrasi Bisnis dari Universitas Singapura dan telah memimpin ekspansi Wilmar ke berbagai negara, termasuk pengembangan besar-besaran perkebunan sawit di Asia dan Afrika.
Sementara itu, Martua Sitorus memulai kariernya dari perdagangan udang hingga sukses di industri kelapa sawit.
Namanya tercatat sebagai salah satu pendiri Wilmar dan pernah masuk dalam daftar 20 orang terkaya Indonesia versi Forbes pada 2013.
Selain sawit, ia juga merambah sektor tambang dan sempat mengakuisisi perusahaan batu bara Whitehaven Coal Ltd di Australia.
Baca Juga: Redmi Pad 2, Chipset MediaTek Helio G100 Ultra, Bisa Pakai SIM Card, Harga Cuma Rp 3 Jutaan!