Ia menutup pernyataannya dengan kembali menekankan doktrin yang kerap ia bagikan bersama Trump, yaitu “perdamaian melalui kekuatan”.
Meski serangan ini menuai kontroversi di berbagai forum internasional, Netanyahu tetap bersikeras bahwa langkah Trump merupakan bentuk keberanian yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan geopolitik saat ini.***