Mencekam! Kantor TV Pemerintah Iran Dibom Israel Saat Siaran Langsung, Penyiar Lari Selamatkan Diri

SEWAKTU.com — Markas besar stasiun televisi pemerintah Iran, IRINN, menjadi target serangan bom Israel pada Senin (16/6/2025), tepat saat seorang penyiar berita perempuan sedang melakukan siaran langsung.

Serangan ini terekam dalam video yang viral di media sosial dan memicu kecaman internasional.

Rekaman yang beredar menunjukkan momen dramatis ketika seorang penyiar berita berhijab bernama Sahar Emami menghentikan siarannya secara mendadak.

Debu dan puing-puing tampak berjatuhan di ruang siaran, diikuti padamnya lampu setelah terdengar ledakan keras.

Baca Juga: Semarak Forkot IV Kormi Kota Bekasi, Ribuan Warga Padati Stadion Patriot Candrabhaga

Serangan tersebut menghantam Kantor Urusan Politik IRINN, bagian dari Badan Penyiaran Iran (IRIB), dengan sedikitnya empat bom.

Gambar dari lokasi memperlihatkan kobaran api dan asap hitam tebal mengepul dari bangunan yang rusak.

Meski terkena serangan, IRIB menyatakan siaran berita tetap dilanjutkan beberapa menit setelahnya. Sahar Emami dilaporkan tidak terluka dan telah kembali bekerja.

Dalam pernyataannya kepada IRIB, Emami mengecam serangan tersebut dan mempertanyakan sikap diam komunitas internasional terhadap kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Juga: Dikuntit Polisi Mesir, Zaskia Adya Mecca dan Rombongan Tetap Diawasi Meski Pindah ke Hotel Bintang Lima: Seolah-olah kami..

Militer Israel mengonfirmasi pengeboman tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa markas penyiaran itu dijadikan infrastruktur militer oleh Angkatan Bersenjata Iran, meski beroperasi sebagai fasilitas sipil.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahkan menyatakan bahwa media pemerintah Iran adalah “corong propaganda dan hasutan” yang kini “sedang dalam proses dimusnahkan”, seperti dikutip dari Jerusalem Post.

Sementara itu, pemerintah Iran menyebut pengeboman tersebut sebagai kejahatan perang.

Baca Juga: Viral di Medsos, Zaskia Adya Mecca Ungkap Kronologi Tertahannya WNI di Mesir Saat Ikuti Global March to Gaza