Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menyerukan agar Dewan Keamanan PBB segera bertindak.
“Dewan Keamanan harus menghentikan agresor genosida yang melakukan kekejaman terhadap rakyat kami,” ujarnya.
Kecaman juga datang dari Committee to Protect Journalists (CPJ) yang berbasis di New York. Mereka menyebut serangan terhadap fasilitas media sebagai pelanggaran serius dan menyerukan diakhirinya pertumpahan darah.
“Serangan ini mengejutkan dan harus dihentikan sekarang juga,” tulis CPJ dalam pernyataan resmi di platform X.
Serangan ke IRINN merupakan bagian dari eskalasi konflik besar antara Iran dan Israel sejak Jumat pekan lalu, ketika Israel meluncurkan serangan udara terhadap pusat pengayaan uranium di Natanz, serta target militer dan ilmuwan nuklir Iran.
Sebagai balasan, Iran menembakkan sejumlah rudal balistik ke wilayah Israel, memicu rangkaian serangan timbal balik yang masih berlangsung.
Menurut laporan terbaru, ratusan korban jiwa tercatat di pihak Iran, sementara di pihak Israel, sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat konflik ini.
Ketegangan yang semakin meningkat ini mengundang kekhawatiran internasional akan potensi meluasnya perang terbuka di kawasan Timur Tengah.***
Artikel Terkait
Israel Kembali Menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, Tiga Staf Medis Terluka
Israel Ancam Lebanon Jika Gencatan Senjata Gagal Ditegakkan
Kebakaran California Selatan Bumi Hanguskan Ribuan Rumah Mewah, AS Tetap Fokus Dukung Militer Israel
Satu Tahun Perang Berkecamuk, Ribuan Warga Gaza Turun ke Jalan Rayakan Gencatan Senjata Israel-Hamas
Sinopsis Film Damascus Cover Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini 2 April 2025, Mata-mata Israel Terjebak di Timur Tengah
Sinopsis Film Damascus Cover, Misi Rahasia Menculik Imuwan Nuklir yang Membelot ke Israel