Ia menekankan bahwa platform digital menjadi solusi konkret untuk menghilangkan ruang gerak perantara ilegal, karena sistem akan secara otomatis mencocokkan data perusahaan dan pelamar kerja berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
Lebih jauh, Pemprov Jabar juga berkomitmen memfasilitasi pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
Namun Herman menekankan bahwa jalur wirausaha juga harus digenjot, agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk mendapatkan penghasilan.
Baca Juga: Festival Kuliner Bogor Suka-Suka Diserbu Ribuan Pengunjung, Total Transaksi Tembus Rp 1 Miliar!
Ia menyebut bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi berkala terhadap perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar di platform, guna memastikan bahwa lowongan yang diunggah benar-benar ditindaklanjuti hingga tahap penempatan kerja.
“Kita akan cek prosesnya. Kalau belum berjalan optimal, akan kami bantu fasilitasi, baik lewat platform maupun pendekatan langsung,” ujar Herman.
Herman menyampaikan bahwa penciptaan lapangan kerja harus disinergikan dengan pertumbuhan ekonomi daerah.
Untuk itu, Pemprov Jabar mendorong pertumbuhan dari berbagai sisi, seperti belanja pemerintah, konsumsi rumah tangga, peningkatan investasi, hingga perluasan ekspor.
“Investasi adalah penggerak utama. Jawa Barat selama ini mencatatkan performa terbaik secara nasional dalam hal penyerapan investasi, dan kami akan terus menjaga momentum ini,” tegasnya.
Sebagai penutup, Herman menekankan pentingnya strategi berlapis dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan.
“Kita tidak bisa mengandalkan satu pendekatan. Maka strategi jangka pendek, menengah, dan panjang kita jalankan bersamaan, demi menurunkan angka pengangguran di Jawa Barat secara berkelanjutan,” pungkasnya. (ADV)