Dari sisi transaksi, Sunda Karsa Fest menargetkan perputaran dana Rp15 miliar selama empat hari pelaksanaan, dengan proyeksi kunjungan mencapai 100 ribu orang.
Berbagai acara tematik juga telah disiapkan, antara lain lima sesi peragaan busana, Java Tea & Coffee Experience, Business Matching, tabligh akbar, sarasehan, dan mini QRIS Jelajah Indonesia.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyambut positif kedua program tersebut dan menyatakan dukungan penuh dari Pemkot Bandung untuk pelaksanaannya.
Baca Juga: XLSMART Luncurkan Sarah, Asisten Virtual Berbasis GenAI untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Pelanggan
Ia menilai QRIS Run sangat relevan dengan visi pengembangan kota Bandung yang kini tengah membangun citra sebagai kota yang nyaman untuk berolahraga lari dan melek digital.
"QRIS Run ini sangat sejalan dengan branding kita sebagai kota yang ‘enakeun untuk lari’ dan berorientasi pada digitalisasi. Tapi tentu saja kita perlu pikirkan teknisnya secara detail, terutama soal lalu lintas dan parkir," ujar Farhan.
Ia menginstruksikan Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk menyiapkan skema parkir yang tertib dan tidak mengganggu rumah-rumah ibadah, khususnya empat gereja yang berada di sekitar Balai Kota Bandung.
Farhan menekankan bahwa seluruh peserta lomba lari harus sudah menyelesaikan aktivitas sebelum pukul 07.00 WIB agar tidak mengganggu aktivitas ibadah Minggu pagi.
Baca Juga: Mantan Wali Kota Bogor Iswara Natanegara Wafat, Sekda Denny: Sosok teladan dalam kepemimpinan
Sistem parkir pun akan diuji coba sebagai pilot project digitalisasi.
Tiket parkir, baik dalam bentuk fisik maupun digital, akan dikonversi menjadi kupon undian berhadiah.
"Kami ingin memberi insentif kepada peserta yang parkir di lokasi yang ditentukan, meskipun mungkin harus berjalan kaki sedikit lebih jauh," jelas Farhan.
Selain itu, Pemkot Bandung akan memetakan pelari dari luar kota yang menginap di hotel-hotel mitra.
Mereka yang memarkirkan kendaraannya di hotel tempat menginap akan memperoleh kupon undian tambahan.
Farhan juga meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk membuka bazar alat olahraga dan menyelenggarakan festival kuliner pada malam hari setelah lomba, guna mendorong konsumsi lokal dan pengalaman wisata yang lebih lengkap.