Yang menambah teka-teki, pintu kamar kos tempatnya menginap terkunci dari dalam.
Penemuan jasad Arya bermula dari kecurigaan istrinya yang saat itu berada di Yogyakarta.
Setelah gagal menghubungi Arya pada dini hari, Meta mencoba kembali menghubungi sang suami menjelang subuh untuk mengingatkan salat, namun tetap tak ada respons.
Karena merasa ada yang tidak beres, Meta kemudian meminta penjaga kos untuk memeriksa kondisi kamar Arya. Pintu yang terkunci akhirnya dibuka secara paksa, dan di situlah jasad Arya ditemukan.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mengumpulkan berbagai informasi dan menunggu hasil lengkap autopsi, termasuk analisis toksikologi dan histopatologi dari jenazah.
Pemeriksaan ini penting untuk mengeliminasi kemungkinan adanya tindak kriminal atau faktor eksternal lain di balik kematian Arya.
Kematian Arya Daru Pangayunan, yang dikenal sebagai diplomat berdedikasi dan pernah bertugas di beberapa negara, masih menyisakan banyak pertanyaan.
Penyelidikan akan terus berjalan hingga ada kejelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik insiden tragis tersebut.***