news

Anak-Anak SD di Pelalawan Belajar di Bawah Pohon Sawit Akibat Keterbatasan Akses Sekolah

Selasa, 15 Juli 2025 | 14:15 WIB
Foto - Anak-Anak SD di Pelalawan Belajar di Bawah Pohon Sawit (Foto/Facebook - Legimin Su)

SEWAKTU.com - Sebuah video yang mengungkap kenyataan pahit dunia pendidikan di wilayah pelosok Indonesia tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Rekaman tersebut memperlihatkan puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) berseragam merah putih yang terpaksa belajar di bawah rimbunnya pohon sawit, beralaskan tanah dan beratapkan terpal biru seadanya. Lokasi kejadian diketahui berada di Dusun Toro Jaya, Desa Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau  tepatnya di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Dalam video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Legimin Su pada Selasa (15/7/2025), tampak para siswa duduk melingkar dengan penuh semangat di atas terpal yang dibentangkan di tanah. Di tengah-tengah mereka, tampak seorang perempuan berseragam cokelat khas Aparatur Sipil Negara (ASN) sedang membimbing proses belajar. Beberapa orang tua turut hadir, menyaksikan langsung jalannya kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung di tengah keterbatasan fasilitas.

Yang lebih menyayat hati, tenda tempat mereka belajar hanyalah terpal sederhana yang diikatkan pada batang pohon sawit dan sisa-sisa kayu. Tidak ada meja, tidak ada kursi, dan tidak ada dinding pelindung dari panas maupun hujan. “Haruskah begini anak didikmu? Mereka masih kecil sudah dilawan dengan kerasnya dunia,” tulis akun pengunggah dalam keterangannya, menggambarkan perjuangan anak-anak yang tetap semangat menuntut ilmu di tengah kondisi serba darurat.

Baca Juga: Pemkot Bandung Dorong Pola Makan Sehat di Sekolah untuk Cegah Penyakit Tidak Menular

Situasi tersebut rupanya terjadi pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7). Menurut informasi yang dihimpun, para siswa yang berjumlah 58 orang itu merupakan murid baru SD yang tidak dapat diterima di SD 20 Dusun Toro Jaya untuk tahun ajaran 2025. Padahal sebelumnya, sekolah tersebut masih menampung 455 siswa yang merupakan murid lama. SD 20 sendiri diketahui hanya berstatus sebagai kelas jauh dari SD Negeri 003 Desa Lubuk Kembang Bunga, sehingga pembatasan penerimaan murid baru dilakukan.

Menurut Abdul Aziz, seorang tokoh masyarakat sekaligus juru bicara warga di kawasan TNTN, persoalan utama yang dihadapi adalah soal jarak. Dusun Toro Jaya berada sekitar dua jam perjalanan dari sekolah induk. Kondisi geografis dan keterbatasan sarana transportasi membuat mustahil bagi para orang tua untuk mengantar anak-anak mereka setiap hari. Hal ini pun mendorong warga setempat mengambil langkah darurat dengan membuka kelas darurat di bawah pohon sawit.

“Karena sekolah terdekat tidak menerima murid baru, maka para orang tua berinisiatif membuka ruang belajar sementara. Bahkan mereka meminta guru untuk tetap mengajar meski hanya di bawah tenda,” terang Abdul Aziz. Ia menyebut, langkah ini dilakukan semata-mata agar semangat belajar anak-anak tidak padam. Banyak di antara orang tua yang mengaku menangis melihat kondisi pendidikan yang harus dialami anak-anak mereka.

Baca Juga: Bupati Bogor Lantik 329 Kepala Sekolah SD dan SMP, Titip Pesan Didik Anak dengan Hati

Kondisi ini mencerminkan potret nyata ketimpangan akses pendidikan di wilayah-wilayah terpencil. Meski Indonesia telah lama mencanangkan pendidikan sebagai hak dasar warga negara, realita di lapangan masih jauh dari harapan. Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan dan mengambil kebijakan afirmatif guna menjamin akses pendidikan yang layak bagi seluruh anak, termasuk mereka yang hidup di kawasan konservasi seperti Tesso Nilo.

Sementara itu, video yang menyebar luas ini telah mengundang keprihatinan publik. Banyak warganet mengekspresikan kekaguman terhadap semangat para siswa dan berharap adanya perhatian dari instansi terkait. Situasi ini juga menjadi pengingat keras bahwa pendidikan di negeri ini belum sepenuhnya merata, dan perjuangan belajar anak-anak di pedalaman masih harus dibayar mahal dengan peluh, air mata, dan pengorbanan besar.

 Baca Juga: Takut Kebagian Belakang, Ibu-Ibu Ini Ikat Tas ke Kursi Sekolah Lima Hari Sebelum Masuk

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB