news

EO Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Akui Abaikan Larangan Makan Gratis, Polisi Kewalahan Saat Kericuhan Pecah

Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:47 WIB
Masyarakat berdesakan saat mencoba keluar dari area pesta rakyat rangkaian pernikahan anak sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yaitu Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina. (Istimewa)

SEWAKTU.com - Pihak Event Organizer (EO) acara pernikahan anak Dedi Mulyadi akhirnya buka suara terkait insiden tragis yang menewaskan tiga orang saat gelaran syukuran di Alun-alun Garut.

EO mengungkap bahwa acara makan gratis yang memicu kericuhan sebenarnya sempat dilarang langsung oleh sang gubernur.

Rizal, perwakilan EO, mengatakan bahwa sejak awal sang Gubernur Jawa Barat itu telah mewanti-wanti agar kegiatan pembagian makanan untuk masyarakat umum tidak digelar, karena berpotensi menimbulkan kekacauan.

Baca Juga: Tolak Amplop dari Dedi Mulyadi, Ketua RT Gen Z Ini Tuai Pujian Warganet

Larangan itu, kata Rizal, disampaikan dalam pertemuan sebelum acara berlangsung.

“Pak Gubernur jelas melarang. Beliau sudah sangat berpengalaman, tahu bahwa jika makanan dibagikan gratis ke masyarakat, bisa timbul dorong-dorongan karena ada yang ambil lebih dari satu,” ujar Rizal dikutip Sewaktu.com melalui YouTube Kompas TV pada Jumat, 18 Juli 2025.

Meski telah mendapatkan arahan tersebut, EO tetap melaksanakan agenda makan gratis dengan alasan telah menyiapkan pengamanan. Sekitar 500 personel kepolisian diterjunkan untuk menjaga kelancaran acara. Namun, kenyataan di lapangan jauh dari yang diprediksi.

Lonjakan massa yang tak terkendali membuat petugas keamanan kewalahan.

Situasi berubah kacau saat sejumlah warga mulai saling dorong, hingga akhirnya menyebabkan insiden tragis yang merenggut nyawa tiga orang, termasuk satu anggota kepolisian.

Baca Juga: Putra Dedi Mulyadi Resmi Nikahi Luthfianisa dalam Balutan Adat Sunda, Ketua MPR dan Menag Jadi Saksi Pernikahan

“Musibah memang tidak pernah bisa kita prediksi. Ini menjadi bahan evaluasi yang besar bagi kami. Saat itu aparat benar-benar kewalahan,” tutur Rizal.

Dalam kejadian tersebut, beberapa warga dilaporkan terjatuh dan terinjak karena arus massa yang tidak terkendali.

Menanggapi peristiwa ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat, terutama kepada keluarga para korban.

“Saya menyampaikan duka mendalam. Kepada para keluarga yang ditinggalkan—baik suami, istri, maupun anak-anak—saya bertanggung jawab penuh terhadap kehidupan mereka, termasuk biaya pendidikan anak-anaknya hingga perguruan tinggi,” ujar Dedi.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB