SEWAKTU.com - Bubur ayam khas Indonesia berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Hidangan berkuah gurih ini dinobatkan sebagai bubur terenak se-Asia, bahkan menempati peringkat pertama dalam daftar bubur terbaik dunia versi platform kuliner internasional Taste Atlas.
Olahan bubur sebenarnya dikenal luas di berbagai negara, dengan ciri khas dan bahan yang berbeda-beda. Ada yang berbahan dasar beras, umbi-umbian, hingga kacang-kacangan. Namun, bubur ayam khas Indonesia sukses memikat para penikmat kuliner global berkat rasa gurih yang berpadu harmonis dengan berbagai pelengkapnya.
Taste Atlas, sebuah ensiklopedia kuliner yang kerap merilis daftar makanan terbaik dari berbagai negara, menempatkan bubur ayam Indonesia di posisi puncak dengan nilai 4,3 dari 5 bintang. Pencapaian ini sekaligus mengungguli olahan bubur dari Filipina, Rumania, Amerika Serikat, hingga Brasil.
Baca Juga: Spot Kuliner Bogor: Destinasi Nyaman untuk Berbuka Puasa di Bulan Ramadan
Bubur ayam Indonesia dikenal sebagai hidangan yang fleksibel, dapat dinikmati kapan saja, baik sebagai menu sarapan maupun makan malam. Tekstur lembutnya berasal dari beras yang dimasak hingga menjadi bubur, kemudian dipadu bumbu seperti garam, lada, dan kuah berbumbu kuning yang khas.
Keistimewaan bubur ayam tidak hanya terletak pada kuah dan nasinya, tetapi juga pada aneka topping yang bisa disesuaikan dengan selera. Mulai dari suwiran ayam, cakwe, kacang goreng, daun bawang, seledri, bawang goreng, kerupuk, telur, hingga cheese stick. Beberapa penjual bahkan menawarkan bubur dengan pelengkap sate telur puyuh, sate usus, sate ati ampela, hingga sate kulit, menambah kekayaan rasa setiap suapnya.
Bubur Ayam Barito, sebuah gerai di Jakarta Selatan, diakui oleh Taste Atlas sebagai salah satu tempat makan yang ikonik. Cita rasa yang konsisten dan khas dari Bubur Ayam Barito menjadikannya representasi bubur ayam Indonesia di mata dunia. Ketenaran bubur ayam di Indonesia sendiri tidak hanya terbatas pada gerai ternama, melainkan juga dinikmati dari berbagai penjual, seperti pedagang gerobak di pinggir jalan hingga restoran-restoran. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa bubur ayam bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari budaya kuliner Indonesia yang terus lestari dan kini diakui secara global.
Baca Juga: Kontroversi Food Vlogger: Codeblu Diboikot, Farida Nurhan Respon Tantangan Dunia Kuliner