SEWAKTU.com - Kericuhan mewarnai aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPRD Pati dan Alun-Alun Pati pada Rabu (13/8/2025) yang digelar untuk menolak rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Aksi yang awalnya berlangsung sejak pagi itu berubah panas setelah massa memaksa membuka gerbang gedung dan menerobos masuk ke halaman kantor legislatif.
Sekitar pukul 11.10 WIB, ratusan warga yang telah memenuhi area depan DPRD mendorong gerbang hingga terbuka. Beberapa di antara mereka masuk hingga ke bagian dalam gedung, sementara aparat berusaha mengendalikan situasi. Bupati Pati, Sudewo, sempat mendatangi massa dengan menumpang kendaraan taktis kepolisian untuk menyampaikan permintaan maaf dan janji meninjau kebijakan tersebut. Namun, suasana panas memicu sebagian warga melempar botol air mineral dan sandal ke arah kendaraan bupati, yang saat itu mendapat perlindungan ketat dari polisi dengan tameng.
Baca Juga: Demo Ricuh di Pati, Bupati Sudewo Dilempari Botol oleh Massa
Ketegangan semakin memuncak di Alun-Alun Pati, titik kumpul sejumlah pengunjuk rasa. Di lokasi ini, Kapolsek setempat, Iptu Heru Purnomo, menjadi sasaran amukan massa. Ia dikeroyok hingga mengalami luka parah dan harus segera mendapatkan perawatan medis. Peristiwa ini menjadi puncak dari bentrokan yang mengakibatkan 17 anggota kepolisian terluka dan 34 warga harus dirawat. Meski situasi memanas, tidak ada laporan korban jiwa.
Dalam kericuhan tersebut, aparat berhasil menangkap 11 orang yang diduga sebagai provokator. Menariknya, di tengah amukan massa, beberapa warga terlihat berusaha melindungi aparat dari serangan kelompok lain. Hingga siang hari, kawasan DPRD Pati masih dijaga ketat untuk mencegah bentrokan lanjutan, sementara proses komunikasi antara perwakilan warga dan pemerintah terus diupayakan.
Baca Juga: Polres Cirebon Kota Bakal Dipenuhi Lautan Manusia Demo Tuntut Keadilan untuk Pegi Setiawan