news

Profil dan Perjalanan Karier Nasaruddin Umar, Menteri Agama yang Jadi Sorotan Publik

Kamis, 4 September 2025 | 11:28 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar (Foto/Instagram - Kemenag_Ri)

SEWAKTU.com - Nama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, tengah menjadi sorotan publik setelah pernyataannya mengenai profesi guru ramai dibicarakan di media sosial. Pernyataan tersebut memicu beragam reaksi, terutama dari para pendidik yang merasa terusik. Menyikapi hal itu, Nasaruddin menyampaikan permintaan maaf dan menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak bermaksud merendahkan profesi guru.

Melalui unggahan resmi Kementerian Agama, ia menjelaskan bahwa justru sebaliknya, profesi guru adalah pekerjaan mulia yang memiliki tanggung jawab besar dalam mencerdaskan generasi bangsa. Nasaruddin juga mengingatkan bahwa guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga berperan sebagai pembentuk karakter anak bangsa.

Berdasarkan komitmen pemerintah, ia menjelaskan beberapa langkah nyata yang sudah dilakukan oleh Kementerian Agama. Langkah-langkah tersebut mencakup kenaikan tunjangan profesi untuk 227.147 guru non-PNS hingga Rp2 juta per bulan. Selain itu, akses para guru untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) saat mereka masih bertugas juga ditingkatkan secara signifikan, naik hingga 700 persen dari tahun sebelumnya. Tak hanya itu, selama tiga tahun terakhir, sebanyak 52.000 guru honorer juga sudah diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Upaya ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi finansial para guru sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Permintaan Maaf Menag Nasaruddin Umar soal Pernyataan Profesi Guru

Terlepas dari kontroversi yang terjadi, sosok Nasaruddin Umar dikenal luas sebagai tokoh agama, akademisi, dan pemimpin dialog antaragama di Indonesia. Ia merupakan putra kelahiran Ujung-Bone, Sulawesi Selatan, pada 23 Juni 1959. Masa kecilnya banyak dihabiskan di lingkungan pesantren, sehingga ia tumbuh dengan dasar keilmuan agama yang kuat. Pendidikan dasar ia jalani di Pesantren As’adiyah, Sengkang, Wajo, sebuah lembaga pendidikan yang dikenal membentuk karakter santri dengan disiplin dan pemahaman agama yang mendalam. Pengalaman belajar di pesantren inilah yang menjadi fondasi awal perjalanan intelektualnya sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Perjalanan akademiknya berlanjut ke UIN Alauddin Makassar, tempat ia meraih gelar sarjana muda dan sarjana. Ia kemudian menempuh studi magister dan doktor di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi yang membahas perspektif gender dalam Alquran. Tidak berhenti di dalam negeri, Nasaruddin juga mengikuti program studi dan riset di universitas terkemuka dunia seperti McGill University (Kanada), Leiden University (Belanda), dan Sorbonne Nouvelle (Prancis).

Kariernya di pemerintahan pun tidak singkat. Beliau pernah menjabat sebagai Dirjen Bimas Islam dan Wakil Menteri Agama sebelum akhirnya diangkat menjadi Menteri Agama ke-25. Sejak 2016, ia dipercaya sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, jabatan yang dipegang hingga kini. Selain itu, ia juga aktif di Nahdlatul Ulama sebagai Rais PBNU serta menjabat Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal.

Baca Juga: Viral Siswa SD Tanpa Guru di Paluta, Dinas dan Inspektorat Panggil Kepala Sekolah

Di dunia akademik, Nasaruddin merupakan guru besar tafsir Alquran di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah menulis lebih dari 12 buku. Ia kerap diundang sebagai pembicara di forum internasional dan menjadi salah satu tokoh dialog antaragama yang mewakili Indonesia di berbagai konferensi dunia.

Melalui rekam jejaknya, Nasaruddin dianggap sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan toleransi, penguatan pendidikan agama, serta peningkatan kualitas tenaga pendidik di Indonesia.

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB