SEWAKTU.com - Suasana berbeda tampak di lapangan SMAN 14 Kota Bekasi pada Senin (8/9/2025). Usai pelaksanaan upacara bendera, ratusan siswa menggelar aksi diskusi terbuka sebagai bentuk penyampaian aspirasi kepada pihak sekolah. Kegiatan ini dipicu oleh sejumlah persoalan yang dinilai belum mendapatkan kejelasan, mulai dari pembangunan masjid hingga transparansi penggunaan anggaran.
Dalam forum itu, siswa menyoroti kondisi tempat ibadah di sekolah mereka. Masjid lama yang biasa digunakan telah dibongkar, sementara masjid baru yang direncanakan belum juga rampung meski pembangunannya sudah dimulai sejak 2023. Kondisi ini membuat siswa tidak memiliki tempat layak untuk beribadah. Mereka mempertanyakan alasan lambatnya penyelesaian pembangunan serta kejelasan sumber dana, apalagi sebelumnya para siswa sempat diminta untuk memberikan infaq harian.
Tidak hanya itu, para peserta diskusi juga mengungkapkan kekhawatiran terkait transparansi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menurut mereka, alokasi dana tersebut belum terlihat nyata dalam peningkatan fasilitas belajar. Siswa menilai kondisi ruang kelas dan sarana pendukung di SMAN 14 masih tertinggal dibandingkan sekolah lain di wilayah Bekasi.
Baca Juga: Wacana Syarat Baru DPR: Pendidikan Minimal S2 dan Karier Politik Bertahap Jadi Sorotan
Selain masalah infrastruktur dan anggaran, siswa juga menyoroti prosedur pengajuan dana untuk kegiatan ekstrakurikuler maupun lomba. Mereka mengaku kerap mengalami kendala ketika hendak mengikuti perlombaan, mulai dari perizinan hingga dukungan biaya. Bahkan, ada siswa yang harus menggunakan dana pribadi untuk bisa tetap berpartisipasi.
Melalui aksi diskusi terbuka ini, para siswa berharap aspirasi mereka mendapat perhatian serius dari pihak sekolah. Mereka menilai forum tersebut bukan bentuk perlawanan, melainkan wadah komunikasi agar persoalan yang selama ini mengganjal bisa mendapatkan jawaban yang jelas.
Aksi ini pun menjadi momentum penting bagi siswa SMAN 14 Kota Bekasi untuk menekankan perlunya transparansi dan keterbukaan informasi. Mereka ingin memastikan bahwa suara pelajar juga memiliki ruang dalam menentukan arah pembangunan dan pengelolaan sekolah.
Baca Juga: Bupati Bogor Soroti 16 Sekolah dalam Audit BPK Terkait Dana BOS, Targetkan Kembali Raih Predikat WTP