news

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas Saat Demo Ojol di Jakarta Hari Ini

Rabu, 17 September 2025 | 12:15 WIB
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta, menuntut tujuh poin penting termasuk RUU Transportasi Online dan penghapusan sistem yang merugikan. (Foto: Ilustrasi) (Foto/Instagram - Pasukan.Ojol)

SEWAKTU.com - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) diperkirakan turun ke jalan hari ini dalam aksi demonstrasi besar di Jakarta. Aksi ini digagas oleh organisasi Garda Indonesia bersama sejumlah komunitas pengemudi, serta turut mendapat dukungan dari berbagai elemen mahasiswa.

Massa dijadwalkan memulai pergerakan dari markas Garda di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.00 hingga 11.00 WIB. Dari titik awal tersebut, rombongan akan melakukan konvoi melewati beberapa rute penting, mulai dari Istana Negara, Gedung Kementerian Perhubungan, hingga berakhir di kompleks DPR/MPR RI, Senayan, yang menjadi pusat aksi pada siang hari.

Dalam rangkaian unjuk rasa ini, para pengemudi ojol sepakat akan mematikan aplikasi transportasi online secara serentak sebagai bentuk penegasan sikap dan solidaritas. Masyarakat pun diimbau menyiapkan alternatif transportasi agar tidak terdampak.

Baca Juga: Hari Ini Ribuan Ojol Gelar Demo di Jakarta, Driver Akan Serentak Dimatikan Aplikasi.

Kehadiran mahasiswa dalam aksi kali ini menambah bobot solidaritas. Mereka menilai persoalan yang dihadapi pengemudi ojol tidak hanya menyangkut ekonomi individu, tetapi juga mencerminkan ketidakadilan dalam regulasi sektor transportasi daring.

Untuk menjaga kelancaran aktivitas masyarakat, kepolisian menyiapkan rekayasa lalu lintas di beberapa titik strategis. Jalur di sekitar kawasan Gambir, Istana Presiden, hingga Senayan diperkirakan mengalami kepadatan. Polisi meminta warga yang tidak berkepentingan langsung di kawasan tersebut untuk mencari rute alternatif. Rekayasa lalu lintas akan bersifat situasional, menyesuaikan dengan pergerakan massa di lapangan.

Konvoi ojol sendiri diperkirakan tiba di DPR/MPR RI antara pukul 12.00 hingga 13.00 WIB. Konsentrasi massa di kawasan Senayan membuat titik ini menjadi area paling rawan kemacetan.

Baca Juga: Pramono Larang Ojol dan Taksi Ngetem di Pelican Crossing Stasiun Cikini

Selain menyoroti dampak lalu lintas, aksi kali ini juga membawa tujuh tuntutan utama. Beberapa di antaranya adalah desakan agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online segera dimasukkan dalam Program Legislasi Nasional 2025–2026, penetapan potongan aplikator hanya sebesar 10 persen, serta aturan khusus mengenai tarif pengiriman barang dan makanan.

Para pengemudi juga menuntut audit investigatif terhadap potongan 5 persen yang dipungut aplikator, penghapusan sistem yang dinilai merugikan seperti aceng, slot, multi order, dan skema member berbayar. Tuntutan lain yang mencuat adalah permintaan pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi karena dianggap lebih memihak perusahaan aplikasi ketimbang pekerja lapangan.

Di sisi lain, massa mendesak kepolisian mengusut tragedi 28 Agustus 2025, ketika seorang pengemudi bernama Affan Kurniawan meninggal akibat terlindas kendaraan taktis. Peristiwa itu dianggap sebagai pemicu utama gelombang kemarahan pengemudi ojol.

Baca Juga: Viral Pengemudi Mobil Pukul Driver Ojol di Cibinong, Polisi Lakukan Penelusuran

Dengan berbagai tuntutan dan jumlah massa yang besar, aksi hari ini diprediksi menjadi salah satu demonstrasi terbesar dari sektor transportasi online sepanjang 2025. Warga Jakarta diminta tetap waspada, menyiapkan rute alternatif, dan mengikuti arahan rekayasa lalu lintas agar aktivitas sehari-hari tidak terhambat.

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB