SEWAKTU.com - Tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi TNI Angkatan Darat (AD) dengan dibukanya rekrutmen besar-besaran. Sebanyak 24.000 prajurit Tamtama Prajurit Karier disiapkan untuk memperkuat sistem pertahanan negara sekaligus memperluas fungsi teritorial di berbagai daerah.
Langkah ini tidak hanya bertujuan menambah kekuatan tempur, tetapi juga untuk mendukung program pembangunan nasional. Prajurit TNI AD nantinya akan ditempatkan di Batalyon Teritorial Pembangunan di berbagai kabupaten dan kota. Mereka diproyeksikan berperan dalam beragam sektor, mulai dari ketahanan pangan, kesehatan, hingga pengembangan pertanian dan peternakan.
Namun, gagasan ini turut memunculkan perdebatan. Sebagian kalangan menilai bahwa peran di bidang sipil sebaiknya dijalankan oleh lembaga non-militer. Meski demikian, TNI AD tetap menekankan bahwa tambahan personel dibutuhkan untuk menjawab tantangan strategis pertahanan dan keamanan, sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: 6.118 Personel TNI-Polri Dikerahkan Amankan Aksi Besar Ojol di Jakarta Hari Ini
Selain formasi prajurit, TNI AD juga menyiapkan pembentukan lima Komando Daerah Militer (Kodam) baru. Kehadiran Kodam tersebut diharapkan dapat mendistribusikan personel lebih merata dan memperkuat sistem pertahanan di tingkat daerah. Meski begitu, kalangan legislatif memberi catatan agar langkah ini dijalankan dengan hati-hati, terutama terkait potensi tumpang tindih peran dengan instansi sipil serta kebutuhan menjaga efisiensi anggaran negara.
Berdasarkan informasi resmi, syarat utama pendaftaran Tamtama PK mencakup warga negara Indonesia dengan usia minimal 17 tahun 9 bulan dan maksimal 22 tahun pada saat pendidikan dimulai. Calon peserta harus lulusan SMA/SMK sederajat, memiliki tinggi badan minimal 163 cm bagi pria dan 157 cm untuk wanita, sehat jasmani dan rohani, bebas narkoba, tidak bertato, serta belum menikah.
Seluruh proses rekrutmen ditegaskan gratis. Oleh karena itu, masyarakat diimbau waspada terhadap praktik percaloan yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang.
Sejauh ini, hasil seleksi menunjukkan persaingan yang ketat. Dari data yang ada, sebanyak 1.630 calon Tamtama PK Gelombang II Tahun Anggaran 2025 berhasil lulus seleksi dan segera memasuki pendidikan sesuai kecabangannya. Fakta ini memperlihatkan bahwa meski jumlah formasi besar, standar kualitas prajurit tetap menjadi prioritas utama.
Bagi generasi muda, program ini menjadi peluang emas untuk meniti karier di dunia militer. Namun bagi TNI AD, tantangan sebenarnya terletak pada bagaimana menjaga kualitas prajurit dan memastikan peran baru tidak menggeser fokus utama sebagai garda terdepan pertahanan negara.