Baca Juga: Produksi Naik, Tapi Kenapa Harga Beras Tetap Mahal?
Suasana di Lapangan
Pantauan di lokasi, posko kesehatan darurat dipadati oleh keluarga korban yang khawatir. Petugas medis bekerja ekstra untuk menangani para pelajar yang terus berdatangan.
Di jalan utama Cipongkor, lalu lintas sempat tersendat akibat mobil ambulans hilir-mudik membawa pasien ke rumah sakit. Beberapa sekolah di wilayah tersebut juga memutuskan meliburkan kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu.
Upaya Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menyatakan telah menyalurkan tambahan tenaga medis dan logistik untuk menangani lonjakan pasien.
"Fasilitas kesehatan kita siagakan penuh. Semua pasien harus tertangani,” tegas Bupati Jeje Ritchie Ismail.
Ia juga meminta Dinas Kesehatan bekerja sama dengan kepolisian untuk menelusuri penyebab pasti keracunan MBG.
Dugaan Penyebab
Hingga kini, belum ada keterangan resmi soal menu MBG yang menyebabkan keracunan. Namun, beberapa saksi menyebut makanan yang dikonsumsi korban pada Rabu berbeda dari menu yang menimbulkan keracunan massal sehari sebelumnya.
Polres Bandung Barat bersama BPOM dan Dinkes sedang mengambil sampel makanan untuk diteliti di laboratorium.
Baca Juga: Kenapa Harga Beras Naik Meski Panen Raya? Ini Analisisnya
Data Keracunan MBG di Bandung Barat
Kasus keracunan MBG di Cipongkor ini bukan yang pertama terjadi. Dalam dua tahun terakhir, program ini beberapa kali mendapat sorotan karena masalah higienitas distribusi makanan di daerah pelosok.
Menurut data Dinkes Jabar, sepanjang 2024 tercatat sedikitnya 8 kasus keracunan makanan massal di sekolah, meski tidak semuanya terkait MBG.