SEWAKTU.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah kini menjadi sorotan tajam. Di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, puluhan pelajar kembali mengalami keracunan pada Rabu (24/9/2025), hanya sehari setelah status Kejadian Luar Biasa (KLB) ditetapkan.
Kasus ini menambah panjang daftar korban yang sebelumnya sudah mencapai 411 siswa sejak awal pekan.
Pertanyaannya, bagaimana mungkin program dengan tujuan mulia justru berulang kali menimbulkan bencana kesehatan?
Baca Juga: Tragedi Program MBG Cipongkor, Puluhan Pelajar Tumbang Lagi!
Data Jumlah Korban
Menurut laporan Puskesmas Cipongkor, hingga Rabu pagi total korban sudah mencapai 411 orang:
- 47 pasien masih rawat inap
- 364 menjalani rawat jalan
Mereka tersebar di beberapa titik fasilitas kesehatan, termasuk RSUD Cililin, RSIA Anugrah, GOR Cipongkor, dan Puskesmas setempat.
Kepala Puskesmas, Yuyun Sarihotimah, menuturkan gejala umum yang dialami pasien meliputi mual, muntah, pusing, dan sesak napas. Semua masih dalam pemantauan intensif tenaga medis.
Dugaan Penyebab
Keracunan terbaru diduga berasal dari menu MBG berbeda dibanding hari sebelumnya. Namun, hasil laboratorium dari BPOM dan Dinas Kesehatan masih ditunggu untuk memastikan penyebab pasti.
Beberapa ahli gizi menilai ada beberapa kemungkinan penyebab keracunan massal dalam program MBG:
- Higienitas dapur penyedia makanan – proses memasak atau distribusi yang kurang higienis dapat memicu kontaminasi bakteri.
- Rantai distribusi panjang – makanan yang dikirim ke wilayah pelosok rawan basi akibat suhu dan transportasi yang lama.
- Kurangnya pengawasan kualitas – standar operasional penyedia makanan berbeda-beda di tiap daerah.
Baca Juga: Usai Status KLB, Keracunan MBG Terulang Lagi di Cipongkor Bandung Barat
Program MBG
Program MBG merupakan salah satu prioritas nasional 2025, dengan anggaran triliunan rupiah untuk memastikan anak sekolah dari PAUD hingga SMA mendapat makanan bergizi.