SEWAKTU.com – Media sosial sempat digemparkan dengan sebuah video yang mengklaim ada 11 anak meninggal dunia akibat keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat, Jawa Barat.
Narasi itu dengan cepat menyebar luas, menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Dalam video yang beredar, terdengar seseorang mengatakan insiden itu terjadi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor. Bahkan, sosok dalam rekaman tersebut menyebutkan doa agar kejadian itu menjadi yang terakhir kalinya.
Baca Juga: Kenapa 1 Oktober Tidak Termasuk Tanggal Merah? Cek Fakta Lengkapnya Disini
Namun, Badan Gizi Nasional (BGN) dengan tegas membantah klaim tersebut. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa informasi itu tidak benar alias hoaks.
"Barusan, Bupati Bandung Barat (Jeje Ritchie Ismail) melaporkan tidak ada yang meninggal,” tegas Dadan saat dikonfirmasi, Senin (29/9/2025).
BGN Ambil Tanggung Jawab Penuh
Meski membantah adanya korban jiwa, BGN tidak menutup mata terhadap kasus keracunan yang memang terjadi pada penerima manfaat program MBG di wilayah tersebut.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, memastikan seluruh biaya perawatan peserta program yang terdampak akan sepenuhnya ditanggung pemerintah.
"Penerima manfaat MBG yang terdampak insiden keamanan pangan tidak mengeluarkan biaya apa pun. Semua perawatan di rumah sakit ditanggung pemerintah,” jelasnya.
Ia menambahkan, hal itu sesuai dengan mandat UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang kewajiban pemerintah pusat maupun daerah dalam penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah, termasuk penanganan pasca-KLB.
Baca Juga: Hari Kesaktian Pancasila: Sejarah, Fakta, dan Peringatan 1 Oktober
Fokus pada Keamanan Pangan
BGN juga menekankan bahwa keamanan dan kesehatan anak-anak menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program MBG. Oleh karena itu, setiap insiden yang mengganggu kesehatan peserta akan langsung mendapat penanganan.