news

Longsor Grasberg Papua Guncang Harga Tembaga Dunia, Korban Jiwa dan Pasokan Terganggu

Selasa, 30 September 2025 | 09:36 WIB
Evakuasi pekerja tambang Grasberg pasca longsor besar di Papua, 29 September 2025.

Kesaksian Langsung

Wawan (29), salah satu pekerja selamat, mengaku detik-detik longsor sangat mencekam. "Saya hanya mendengar suara gemuruh dan melihat debu tebal menutupi lorong. Kami berlari secepat mungkin," ungkapnya dengan wajah pucat.

Dampak Sosial dan Ekonomi Papua

Kejadian ini bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga pukulan bagi ekonomi Papua. Ribuan pekerja lokal menggantungkan penghasilan dari aktivitas tambang. Jika operasional macet, pemasukan daerah ikut terhantam.

Statistik dan Risiko Tambang

Grasberg, salah satu tambang emas dan tembaga terbesar dunia, berulang kali dihadapkan pada risiko geologi. Menurut data ICMM, kecelakaan tambang bawah tanah menyumbang 40% insiden tambang global. Faktor curah hujan ekstrem di Papua semakin meningkatkan kerentanan.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis dan Regulasi Penanggulangan Kasus

Operasi Penyelamatan

Basarnas, TNI, dan tim internal Freeport bekerja sepanjang malam mencari korban. Drone termal dan anjing pelacak dikerahkan. Namun kondisi tanah labil membuat proses pencarian penuh risiko.

Analisis Penyebab Awal

BMKG melaporkan curah hujan intensitas tinggi mengguyur kawasan Pegunungan Tengah Papua seminggu terakhir. Kombinasi tekanan produksi dan faktor geologi diduga memperparah potensi longsor. Investigasi resmi akan mengungkap penyebab pasti.

Imbauan

Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi tambang. Para pakar menekankan perlunya modernisasi sistem deteksi dini longsor serta audit keselamatan berkala.

Bencana Grasberg menjadi pengingat rapuhnya industri pertambangan di tengah tingginya permintaan global. Nyawa pekerja harus ditempatkan di atas kepentingan produksi.***

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB