SEWAKTU.com – Ada kalimat lama yang terasa relevan dengan tragedi yang menimpa Dina Oktaviani (21), korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan di Sungai Citarum, Karawang.
Namun, dalam kasus ini, kepercayaan bukan sekadar hilang tapi direnggut dengan nyawa. Dina tewas di tangan atasannya sendiri, Herianto (27), setelah dijebak dengan ritual spiritual palsu.
Tragedi ini bukan hanya tentang satu korban, tapi juga tentang masyarakat yang mudah percaya, relasi kuasa yang tidak sehat, dan lemahnya kesadaran akan manipulasi emosional di sekitar kita.
Kepercayaan Tidak Sama dengan Kepasrahan
Dalam banyak budaya lokal, orang sering diajarkan untuk 'percaya saja' pada orang yang dianggap lebih tua, lebih pintar, atau lebih berpengalaman.
Namun, tragedi Dina membuktikan bahwa percaya tanpa berpikir kritis bisa berujung fatal.
Rasa hormat dan kepercayaan harus dibarengi kewaspadaan. Sebab kebaikan sejati tak pernah meminta korbannya untuk tunduk tanpa logika.
Baca Juga: Ketika Curhat Berujung Maut: Fakta Baru Kasus Dina Oktaviani di Sungai Citarum
Waspadai 'Kekuasaan Halus' di Tempat Kerja
Hubungan antara atasan dan bawahan sering kali memiliki ketimpangan kekuasaan yang tak disadari.
Atasan bisa tampak peduli, tapi dalam beberapa kasus, perhatian itu menjadi jalan masuk manipulasi.
Pelaku seperti Herianto memanfaatkan posisi dan kedekatan emosional untuk mengontrol korban.
Karena itu, penting bagi setiap tempat kerja untuk menciptakan lingkungan aman, dengan sistem pelaporan yang transparan, terutama bagi karyawan perempuan.