news

Belajar dari Kasus Dina Oktaviani: Saat Rasa Percaya Jadi Senjata Paling Berbahaya

Kamis, 9 Oktober 2025 | 16:43 WIB
Arus Sungai Citarum tempat jasad Dina ditemukan, kini menjadi simbol duka dan refleksi sosial tentang kepercayaan dan kekuasaan.

SEWAKTU.com – Ada kalimat lama yang terasa relevan dengan tragedi yang menimpa Dina Oktaviani (21), korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan di Sungai Citarum, Karawang.

Namun, dalam kasus ini, kepercayaan bukan sekadar hilang tapi direnggut dengan nyawa. Dina tewas di tangan atasannya sendiri, Herianto (27), setelah dijebak dengan ritual spiritual palsu.

Tragedi ini bukan hanya tentang satu korban, tapi juga tentang masyarakat yang mudah percaya, relasi kuasa yang tidak sehat, dan lemahnya kesadaran akan manipulasi emosional di sekitar kita.

Baca Juga: Misteri Kematian Dina Oktaviani, Pelaku Ternyata Atasannya Sendiri, Gunakan Modus Orang Pintar Sebagai Jebakan

Kepercayaan Tidak Sama dengan Kepasrahan

Dalam banyak budaya lokal, orang sering diajarkan untuk 'percaya saja' pada orang yang dianggap lebih tua, lebih pintar, atau lebih berpengalaman.

Namun, tragedi Dina membuktikan bahwa percaya tanpa berpikir kritis bisa berujung fatal.

Rasa hormat dan kepercayaan harus dibarengi kewaspadaan. Sebab kebaikan sejati tak pernah meminta korbannya untuk tunduk tanpa logika.

Baca Juga: Ketika Curhat Berujung Maut: Fakta Baru Kasus Dina Oktaviani di Sungai Citarum

Waspadai 'Kekuasaan Halus' di Tempat Kerja

Hubungan antara atasan dan bawahan sering kali memiliki ketimpangan kekuasaan yang tak disadari.

Atasan bisa tampak peduli, tapi dalam beberapa kasus, perhatian itu menjadi jalan masuk manipulasi.

Pelaku seperti Herianto memanfaatkan posisi dan kedekatan emosional untuk mengontrol korban.

Karena itu, penting bagi setiap tempat kerja untuk menciptakan lingkungan aman, dengan sistem pelaporan yang transparan, terutama bagi karyawan perempuan.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB