Bisa jadi, langkah kecil di balik 'hot mic' ini menjadi jembatan halus menuju kemitraan ekonomi dan pertahanan baru antara Jakarta-Washington.
Dalam dunia diplomasi, terkadang yang paling menarik bukanlah pidato resmi yang panjang, melainkan ucapan singkat yang terekam tanpa rencana.
Bagi Indonesia, momen ‘hot mic’ ini mengingatkan bahwa politik bukan sekadar strategi tapi juga tentang kejujuran, spontanitas, dan kemanusiaan yang muncul di sela-sela formalitas.***