Sebelumnya, DPPKB Kota Bogor meluncurkan pelaksanaan Program Dashat di Aula Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, pada Jumat (26/10).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala DPPKB Kota Bogor Marse Hendra Saputra, jajaran TP PKK Kota Bogor, Camat Bogor Tengah, serta Lurah Ciwaringin, dan dibuka secara resmi oleh Yantie Rachim, selaku Bunda Peduli Stunting Kota Bogor.
Program Dashat tahun ini dilaksanakan di 12 Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dengan melibatkan 10 keluarga berisiko stunting di setiap lokus.
Sasaran utama kegiatan mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dengan fokus pada peningkatan gizi keluarga dan pola asuh sehat sejak dini.
Selama tiga bulan pelaksanaan, program ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti penyuluhan gizi, pelatihan pengolahan makanan bergizi berbasis bahan lokal, serta pendampingan keluarga berisiko stunting oleh kader KB dan tenaga penyuluh.
Marse Hendra Saputra menjelaskan, Dashat merupakan gerakan bersama yang mengedepankan sinergi lintas sektor untuk membangun keluarga tangguh dan generasi bebas stunting.
“Dashat bukan sekadar dapur sehat, tetapi gerakan kolaboratif untuk menciptakan perubahan nyata dalam peningkatan gizi dan kualitas hidup keluarga,” ujarnya.
Untuk memastikan keberlanjutan program, DPPKB menggandeng chef profesional guna menyusun menu seimbang berbasis bahan pangan lokal, sekaligus memberikan pelatihan pengolahan makanan sehat kepada para kader Dashat.
Selain itu, ahli gizi dari puskesmas turut memberikan edukasi tentang pemenuhan gizi keluarga, sementara kader yang telah dilatih oleh Yayasan Warga Upadaya memberikan pendampingan terkait pola asuh anak yang sehat dan responsif.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, Pemkot Bogor berharap angka stunting di wilayahnya dapat terus menurun, sejalan dengan target nasional penurunan prevalensi stunting menjadi di bawah 14 persen pada 2024. (ADV)