Ia mengungkapkan indikasi kuat bahwa kawasan Lembur Sawah pernah menjadi lokasi pemukiman leluhur, yang ditandai dengan temuan pecahan gerabah dan artefak dari masa lalu.
“Seperti disampaikan Pak Wali Kota, penelitian ini baru membuka sebagian kecil puzzle besar sejarah Pajajaran. Penelusuran harus terus berlanjut untuk memahami keterkaitan dengan peradaban dunia,” ujar Lutfi.
Para ahli juga mendorong perluasan riset dengan pendekatan demografis dan historis, guna menelusuri kesinambungan budaya dari masa kerajaan hingga masyarakat modern saat ini.
Wali Kota Dedie berharap penelitian lanjutan akan mampu menyusun garis waktu dan narasi utuh perjalanan Kerajaan Pajajaran, yang nantinya menjadi fondasi utama bagi Museum Pajajaran.
“Kita ingin sejarah ini hidup kembali, menjadi sumber pembelajaran dan kebanggaan bagi generasi muda,” tutupnya. (ADV)