Hal itu membuat dirinya lebih percaya diri saat berada di hadapan dewan juri.
“Kami memahami dengan baik apa yang kami kerjakan, dan para juri bisa melihat itu dengan jelas,” katanya.
Dalam agenda tersebut, Sekda Ajat didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan.
Kehadiran para pimpinan perangkat daerah menunjukkan sinergi kuat dalam mendorong transformasi digital di sektor ketahanan pangan.
Pemerintah Kabupaten Bogor menilai bahwa pengakuan dari ajang I-SIM 2025 akan mempercepat implementasi inovasi di masyarakat.
Ajat menegaskan pentingnya apresiasi tersebut untuk mendorong efektivitas program.
“Dari penjurian ini terlihat bahwa upaya yang kami lakukan mendapat respon positif. Itu sangat penting bagi kami karena dengan pengakuan tersebut, implementasi program yang kami jalankan akan semakin mudah,” jelasnya.
Ia menutup pemaparannya dengan menegaskan bahwa hasil inovasi adalah kerja tim.
“Yang mendampingi saya adalah orang-orang hebat. Saya hanya mengantarkan dan mengkomunikasikan apa yang sudah mereka kerjakan agar dapat dinilai dengan lebih baik,” pungkasnya. (ADV)