news

Drama OTT Bupati Lampung Tengah, Respons Resmi Partai Ini Bikin Publik Ramai!

Kamis, 11 Desember 2025 | 11:06 WIB
Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya (mengenakan jaket) digiring petugas saat tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (10/12/2025). Foto: Liputan6.com

SEWAKTU.com - Penangkapan Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (10/12/2025) langsung mengguncang peta politik di Lampung.

Dua partai besar yang pernah menaungi atau mengusung Ardito PDI Perjuangan dan Golkar memberikan respons cepat, masing-masing dengan sudut pandang yang berbeda.

Kabar OTT ini menyebar seperti kilat. Warga Lampung, terutama di Lampung Tengah, sontak memenuhi lini masa media sosial dengan berbagai komentar, mulai dari rasa kaget, kecewa, hingga mempertanyakan dinamika politik lokal.

Sosok Ardito selama ini dikenal sebagai figur muda yang menonjol di panggung politik daerah. Karena itu, penangkapannya tentu menjadi pukulan besar bagi struktur politik lokal dan bagi partai yang pernah bersinggungan dengan kariernya.

Dalam artikel ini, kita mengurai respons PDIP dan Golkar secara lengkap, serta konteks politik yang mengikuti kasus ini.

Baca Juga: Dua Pejabat Jadi Tersangka Korupsi, Wali Kota Bandung Pastikan Layanan Publik Tetap Berjalan Normal

Fungsionaris DPD PDI Perjuangan Lampung, Watoni Noerdin, menjadi salah satu pihak pertama yang buka suara.

Dalam pernyataannya, Watoni menegaskan bahwa PDIP merasa prihatin namun tetap menjaga garis organisasi.

PDIP Mengusung Ardito Sejak Awal

Watoni mengungkapkan fakta menarik yang jarang diangkat ke publik: ketika Ardito pertama kali maju sebagai calon Bupati Lampung Tengah, ia bukan kader Golkar, melainkan masih berstatus sebagai kader PKB.

"Ketika kami mengusung Ardito, ia masih di PKB, namun tidak mendapat dukungan PKB. Karena itu PDIP berdiri sendiri mengusungnya,” ujar Watoni, Rabu (10/12/2025).

Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa PDIP memiliki jejak sejarah dalam perjalanan politik Ardito.

Watoni menjelaskan bahwa PDIP tidak serta merta menerima kepala daerah sebagai kader hanya karena ia terpilih lewat dukungan partai.

"Kami hanya memastikan bahwa visi dan misi yang dibawa sesuai agenda partai. Setelah dia memilih menjadi kader Golkar, ya berarti dia berada di bawah naungan Golkar,” tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB