Sebby menuding TNI dan Polri juga sering mengabaikan Konvensi Jenewa di lokasi perang.
"Jadi kami abaikan perjanjian internasional karena TNI Polri lalukan serangan udara dengan rocket di Ilaga dan Ndugama," ucapnya.
Sebby menyatakan TPNPB-OPM menyatakan siap bertanggung jawab atas pembakaran fasilitas publik di Distrik Kiwirok.
Kendati demikian, Sebby menegaskan OPM tidak berhenti menghancurkan fasilitas publik yang dibangun pemerintah Indonesia.
"Jadi kami siap ke hukum internasional jika kami salah, tapi Kami tetap punya tekat untuk hancurkan semua fasilitas milik pemerintah kolonial Indonesia, karena kami tidak butuh pembangunan pencitraan oleh pemerintah kolonial Indonesia," jelasnya.
"Kami akan bangun negeri kami setelah merdeka penuh dari tangan pemerintah kolonial Indonesia," tandas Sebby Sambom. ***