OPM Serang Nakes Karena Kecewa Dicueki PBB, Ancam Hancurkan Semua Fasilitas Publik

- Minggu, 19 September 2021 | 11:36 WIB
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom (Istimewa)
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom (Istimewa)

SEWAKTU.com, PAPUA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Organisasi Papua Merdeka atau OPM serang nakes dan membakar fasilitas publik di Distrik Kiwirok Papua.

OPM serang nakes dan mengabaikan Konvensi Jenewa karena kecewa dengan Perserikatan Bangsa-pangsa (PBB).

Diketahui, perlindungan terhadap tenaga medis (nakes) di wilayah konflik diatur dalam Konvensi Jenewa. Tenaga medis wajib dihormati dan dilindungi dalam segala keadaan di wilayah konflik.

Baca Juga: Kebiadaban KKB di Papua, Kejar Nakes Sampai Jatuh ke Jurang Sedalam 30 Meter

OPM dianggap melanggar Konvensi Jenewa karena menyerang tenaga kesehatan (nakes) dan membakar puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bingtang, Papua pada 13 September 2021.

OPM juga membakar pasar, sekolah dasar, dan kantor Bank Papua dan rumah yang ditempati para tenaga medis.

Dalam insiden itu, seorang perawat bernama Gabriela Meilani meninggal dunia, 4 nakes lainnya luka-luka. Sebanyak 300 petugas kesehatan di dievakuasi.

Baca Juga: Jenazah Korban KKB Dievakuasi, Ini Profil Gabriela Meilani

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembakaran fasilitas publik di Distrik Kiwirok, Papua.

Juru Birara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menegaskan mereka menyerang fasilitas kesehatan karena ada nakes yang menjadi agen TNI.

"Semua fasilitas itu biasa dipakai boleh militer, dan 2 orang (nakes) yang kerja di wilayah itu pun agent TNI Polri," kata Sebby Sambom dalam keterangannya melalui TheTpnpb OpmNews, Sabtu (18/9).

Menurut Sebby Sambom, OPM serang nakes dan melanggar Konvensi Jenewa karena kecewa kepada PBB yang mengabaikan nasib rakyat Papua.

"PBB dan Konvensi Geneva juga abaikan hak orang asli Papua untuk merdeka penuh, dan mereka membiarkan kejahatan militer dan polisi Indonesia di Papua yang membabi buta dan brutal selama 59 tahun," cetusnya.

Oleh karena itu, kata dia, sekarang adalah pertarungan terakhir antara musnah di tangan militer Indonesia atau selamatkan Papua dan merdeka menjadi negara sendiri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ridwan Alfathan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X