SEWAKTU.com -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD menuturkan bahw pemerintah memberikan usul untuk Pemilu 2024 baiknya dilaksanakan pada pada 15 Mei 2024.
Hal tersebut menurut hasil rapat internal yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin dan beberapa anggota kabinet di Istana, Jakarta, Senin 27 September 2021.
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko Polhukam, Menseskab Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala BIN Budi Gunawan.
Baca Juga: Bos Pfizer dan Moderna Kompak Sebut Kehidupan Normal Kembali Tahun Depan
Mahfud mengatakan lewat akun YouTube Kemenko Polhukam, menuturkan pemerintah sudah menjalankan simulasi tentang tanggal pemilihan, pemungutan suara presiden, dan legislatif pada tahun 2024.
"Ada tiga pilihan tanggal pemilu, yakni 24 April, 15 Mei, 8 Mei atau 6 Mei," terang Mahfud.
Usai disimulasikan, seperti memperpendek kegiatan pemilu supaya lebih efisien waktu dan uang, maka masa kampanye diperpendek serta jarak antara pemungutan suara dengan pelantikan presiden tak terlalu lama, maka dipilih Pemilu 2024 pada 15 Mei.
Baca Juga: Fakta Unik Semut yang Ternyata Bisa Tidur 200 Kali Dalam Sehari
"Ini adalah tanggal yang dianggap paling rasional untuk diajukan kepada KPU dan DPR RI sebelum tanggal 7 Oktober 2021," terangnya.
Pemerintah mengantisipasi kemungkinan ada peradilan di Mahkamah Konstitusi (MK) kalau sengketa atau mungkin ada putaran kedua.
"Dihitung semuanya kemudian memperhitungkan hari-hari besar keagamaan dan hari besar nasional. Maka 15 Mei rasional menurut pemerintah," imbuhnya.
Mahfud melihat, usulan dari Komisi Pemilihan Umim (KPU) terkait Pemilu 2024 pada 21 Februari dinilai kurang efektif karena terlalu panjang waktunya.
"Terlalu panjang ke belakang panjang di depan, panjang ke belakang artinya tahapan pemilu itu berlangsung 20 bulan. Ke depannya menjadi panjang kalau dari Februari hingga Oktober lama sekali pelantikan presiden," tuturnya.