SEWAKTU.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjelaskan soal polemik 198 pesantren yang dicap terafiliasi jaringan teror.
Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid mengatakan soal Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar yang menyebutkan ada 198 pondok pesantren yang terindikasi terafiliasi dengan jaringan terorisme.
Pernyataan itu langsung ditanggapi sebagian kecil kalangan dengan menggeneralisasi seolah BNPT anti-pesantren, bahkan ada pula yang menuduh itu narasi islamofobia.
"Tentu hal ini perlu dijernihkan agar masyarakat tidak terbawa narasi yang selalu memframing berbagai kebijakan untuk meningkatkan deteksi dini dan kewaspadaan dalam pengertian yang negatif," kata Ahmad.
Baca Juga: Khasiat Konsumsi Buah Bit, Dari Obati Jantung Sampai Bisa Sembuhkan Luka
Menurut Ahmad, data yang disampaikan kepala BNPT tersebut harus dibaca sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja sebuah institusi di depan anggota dewan yang mempunyai tugas pencegahan radikal.
Ahmad menjelaskan data tersebut merupakan hasil kerja pemetaan dan monitoring dalam rangka pencegahan radikal terorisme.
Hal itu untuk memberikan peringatan dan meningkatkan kewaspadaan bagi semua stakeholder.
Menurutnya, sebagai lembaga koordinator, BNPT telah menerapkan kebijakan dan strategi 'pentahelix' atau multi pihak dengan merangkul dan melibatkan lima elemen bangsa.
Baca Juga: Omicron Naik, KPK Tunda Pengejaran Kasus Paulus Tanos dan Harun Masiku
Multi pihak tersebut yakni pemerintah melalui kementerian/lembaga, komunitas melalui organisasi kemasyarakatan termasuk pondok pesantren, akademisi melalui pelibatan dosen, mahasiswa dan pelajar.
Kemudian, dunia usaha melalui pelibatan perusahaan baik BUMN maupun swasta, dan media melalui pelibatan insan media baik cetak, elektronik dan digital.
"Dengan pendekatan multi pihak tersebut, kebijakan dan program pencegahan yang dilakukan oleh BNPT dibangun atas prinsip simpatik, silaturahmi, komunikatif dan partisipatif dengan seluruh elemen bangsa," ungkap dia.
Ahmad menegaskan hal itu diperkuat bahwa landasan kerja BNPT dilandasi dengan nilai dasar (core velue) yang menjadi pegangan, yaitu akronim dari BNPT (berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, terpuji).***