SEWAKTU.com -- Kasus Desa Wadas, Kabupaten Purworejo menjadi sorotan banya media massa. Bahkan, media luar negeri pun tak luput memberitakan konflik yang membuat 64 warganya ditangkap 10 diantaranya anak-anak. Sekitar 250 personel kepolisian diturunkan di Desa Wadas.
Sang pimpinan yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dimintai pertanggungjawaban karena puluhan warganya yang ditangkap. Tak lama berselang, puluhan warga yang ditangkap akhirnya dibebaskan.
Ganjar Pranowo dianggap membuat kebijakan dan membiarkan proyek tambang tetap berlanjut meski ada penolakan dari warga Desa Wadas, Purworejo.
Baca Juga: Kaget Dapat Bunga Valentine dari Reza Rahadian, Prilly Latuconsina : The Best Love Unexpected
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa).
Belajar dari kasus Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, untuk itu berikut ini 42 kata bijak tentang Desa yang harus dipahami para kepala daerah. Simak:
“Bukan pula dengan maksud memuji atau menghina, saya berani mengatakan bahwa seorang Dayak atau irian-pun, jika berada dalam keadaan sama akan sanggup belajar sampai mencapai apa yang bisa dicapai suku bangsanya yang berada di desa dan di kota. Perbedaan orang Indonesia yang beradab dengan yang sederhana (primitive) bukanlah disebabkan oleh perbedaan sifat dan kesanggupan sebagai manusia, melainkan disebabkan oleh perbedaan sekitar dan keadaan.” Tan Malaka.
“Tuan-tuan hakim, apakah sebabnya rakyat senantiasa percaya datangnya Ratu Adil. Dan sering kali kita mendengar di desa ini atau di desa situ telah muncul seorang Imam Mahdi atau Heru Cakra. Tak lain tak bukan karena rakyat menunggu dan mengharap pertolongan.” Soekarno.
“Di setiap desa di sana akan muncul seorang bajingan untuk membangun tirani yang paling melelahkan dengan menyebut dirinya orang-orang.” Robert Peel.
“Dana yang mengalir semakin besar ke daerah, ke desa, seharusnya bisa membuka lapangan kerja yang lebih luas dan mengentaskan kemiskinan.” Jokowi.
“Gaya dan selera liburan itu sah-sah saja. Bergaya backpacker, turis, main ke desa, clubbing semalaman, tergantung selera masing-masing. Tidak ada yang lebih superior satu atas lainnya.” Teddy W. Kusuma.
Baca Juga: Pengamat Sebut Ganjar Pranowo Sudah Kehilangan Kredibilitas Akibat Kisruh Desa Wadas Purworejo
“Kemiskinan adalah hantu yang setia menjaga kebanyakan rumah di desa.” Sapardi Djoko Damono.