SEWAKTU.com -- Warga Desa Wadas Purworejo disebutkan menerima tindakan intimidasi untuk menyerahkan surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) dan Kartu Keluarga (KK).
Hal tersebut diungkapkan oleh perwakilan Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa), Insin Sutrisno. Ia menyebutkan bahwa ada puluhan polisi memakai motor berkeliling kampung, pada Rabu 9 Februari 2020 malam.
Memakai pengeras suara, polisi memberikan himbauan kepada warga untuk menyerahkan SPPT pajak dan KK ke rumah salah satu warga. Kedua surat itu menjadi bentuk persetujuan warga terhadap proyek penambangan batu andesit di Desa Wadas, Purworejo.
Baca Juga: Kode Redeem FF 11 Februari 2022, Kuy Klaim Sebelum Kehabisan!
“Tindakan itu kami nilai sebagai bentuk pemaksaan untuk menggugurkan perjuangan yang hingga saat ini dilakukan warga Desa Wadas,” terang Insin Sutrisno lewat siaran pers yang diterima Jumat 10 Februari 2020 pagi.
Insin menjelaskan, beredar informasi bahwa warga yang menolak menyerahkan SPPT pajak dan KK diancam akan ditangkap. Aparat keamanan juga dilaporkan mendatangi rumah warga yang menolak pertambangan.
“Aparat keamanan masih terus mengintai sejumlah orang yang mereka anggap sebagai ‘provokator’. Penangkapan sejumlah warga berpotensi kuat akan terjadi kembali,” tutur Insin.
Menurut kesaksian warga yang melaporkan bahwa masih ada ratusan polisi berada di Dusun Winong, Desa Wadas. Mereka menempati pelataran rumah warga, masjid, dan madrasah diniyah sebagai tempat singgah.
Pada saat itu wrga yang ketakutan memilih mengungsi ke luar kampung. Akibatnya aktivitas kerja dan ekonomi warga yang mayoritas bekerja sebagai petani dan perajin besek terganggu.
“Ladang-ladang yang kami olah tersebar di penjuru Desa Wadas. Aktivitas ekonomi lainnya antara lain membuat besek, baki, dan memproduksi gula aren. Aktivitas ekonomi itu terpaksa kami tinggalkan selama di pengungsian.
Baca Juga: Pembangunan IKN Akan Dibiayai Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed, Warganet: Ngutang Terus!
Situasi yang belum normal juga menggangu aktivitas ibadah warga. Pengajian Yasinan yang rutin dilakukan setiap malam Jumat, malam tadi terpaksa ditiadakan.
Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) menuntut Gubernur Ganjar Pranowo dan Kapolda Jawa Tengah menghentikan penambangan di Desa Wadas.
Artikel Terkait
Beri Sindiran Monohok Terkait Bentrokan di Desa Wadas, Sudjiwo Tejo: Kekerasan Itu Hoaks
Tanggapi Bentrokan Warga Wadas dan Polisi, Taufik Damas: Andai Pengerahan Seperti Ini untuk Jaga Tempat Ibadah
Polri Tegaskan Tak Ada Tindak Kekerasan Aparat kepada Warga Desa Wadas Purworejo
Rakyat Wadas Ditangkapi, Netizen Serbu Akun Ganjar: Bukan Capres Panutan!
Tidak Dipenjara, Warga Desa Wadas yang Diamankan Tengah Asik Bermain Billiard di Mapolres