Dengan pelatihan tersebut, Choirul berharap SDM desa, terutama pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) memiliki kemampuan teknis dan non teknis untuk penanganan aduan setelah internet terdistribusi ke masyarakat.
Lebih lanjut Choirul menuturkan, dengan memberikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat desa melalui teknologi informasi yang terintegrasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian, maka potensi desa diharapkan dapat lebih produktif, efektif, efisien dan signifikan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak Pembalap Indonesia Era 1970-an Tjetjep Heryana Nonton MotoGP dan Jalan-Jalan
Menurut Choirul, Lintasarta terus melakukan pengembangan konten dan aplikasi yang berkaitan dengan Smart City yang juga dapat mendukung dan memadukan potensi desa mandiri.
Pengembangan teknologi informasi melalui aplikasi atau sistem digital diyakini dapat meningkatkan awareness dari pihak eksternal terhadap potensi di desa digital.
“Maka tolok ukur keberhasilan dari Desa Digital ialah di mana masyarakat dan potensi desa mulai dikenal di luar Jawa Barat," jelas Choirul.
Pemanfaatan layanan internet di desa digital secara optimal dan berkesinambungan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat desa.
Dijelaskan Choirul, seluruh kegiatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan Desa Digital akan dipantau secara berkala oleh Lintasarta bersama Dinas Pengembangan Masyarakat Desa dan Diskominfo.
Pemantauan dan pengawalan dilakukan dengan cara memberikan update pengetahuan terkait perkembangan teknologi maupun literasi digital lainnya.
Baca Juga: Penggemar Doni Salmanan Juluki Robin Hood Asal Bandung, Denny Darko: Enggak Habis Pikir
“Dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan dan antusiasme masyarakat desa saat implementasi pemasangan jaringan menjadi penyemangat untuk kami agar dapat terus ikut berkontribusi dalam pelaksaan Desa Digital,” katanya.
Direktur Utama Lintasarta Arya Damar menegaskan, untuk mendorong pelaksanaan digitalisasi di daerah diperlukan beberapa aspek pendukung.
Aspek pendukung itu yakni penggunaan teknologi digital seperti penggunaan QRIS untuk pembayaran tanpa kontak fisik (contactless payment), e-Perizinan, e-Planning, e-UMKM, e-Tourism, dan e-Farmer yang seluruhnya menjadi cerminan dalam penerapan Smart City.
Baca Juga: 5 Tahun Menjabat, Ridwan Kamil Akan Jadikan Desa di Jawa Barat, Sebagai Desa Digital Unggulan