news

4 Alasan Mengapa Harga Mi Instan Naik

Rabu, 10 Agustus 2022 | 08:46 WIB
Mi instan makanan favorit masyarakat Indonesia (Istimewa)

SEWAKTU.com - Masyarakat Indonesia menggemari makan mi. Produsen mi instan pun berlomba mengeluarkan berbagai varian. Banyaknya permintaan mi dari masyarakat Indonesia dan perang Rusia vs Ukraina yang tak kunjung usai menjadi penyebab mengapa harga mi instan naik.

Sejak perang Rusia vs Ukraina, harga mi instan selalu merangkak naik.

Perang Ukraina-Rusia mendorong 47 juta orang di seluruh dunia masuk ke jurang kerawanan pangan akut terutama di negara-negara yang mengandalkan bahan pokok pangan berupa gandum.

Baca Juga: Duh, Harga Mi Instan Naik 3 Kali Lipat


Di bawah ini tiga alasan mengapa harga mi instan naik di Indonesia

1. Indonesia Mengandalkan Gandum Ukraina

Ukraina adalah salah satu produsen gandum terbesar. Produksi gandum tahunan Ukraina adalah sekitar 29 juta ton, yang sebagian besar diekspor. Konsumsi dalam negeri sendiri tidak besar, sekitar 11,8 juta ton per tahun.

China adalah penghasil produsen gandum terbesar di dunia. Sedangkan kedua India, berikutnya Rusia, Amerika, Prancis, Kanada, dan Ukraina.

2. Perang Berkepanjangan Versus Rusia

Kementerian Pangan dan Pertanian Ukraina pada Juni lalu mengatakan pihaknya saat ini hanya bisa mengekspor maksimal dua juta ton produk biji padi-padian per bulan. Jumlah tersebut dibagi menjadi 700 ribu ton untuk diangkut lewat kereta api, 800 ribu ton lewat Sungai Donau (Danube) dan sisanya dengan menggunakan truk.

Surutnya ekspor pangan dari Ukraina ikut memperparah situasi kelangkaan pangan di berbagai wilayah di dunia. Indonesia menjadi korban pasokan gandum sebagai bahan utama mi sehingga
pemerintah mengumumkan harga mi naik.

Baca Juga: Viral Unggah Foto Ala Raja Turki, Juragan 99 Dikomentari Mirip Ikon Mi Instan Lokal


3. Indonesia Importir Kedua Terbesar Dunia

Tahun lalu, Indonesia mengimpor 2,81 juta ton gandum Ukraina, menyumbang 14,49% dari total ekspor gandum Ukraina tahun itu. Sebagai informasi, Komite Statistik Perdagangan Komoditas PBB menunjukkan bahwa ekspor gandum Ukraina ke Indonesia bernilai lebih dari $638 juta, terbesar dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.

4. Konsumsi Mi di Indonesia Naik Terus

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB