"Dulu publik bisa dengan mudah menyebut 15 jenderal TNI-AD yang tergolong intelektual-profesional. Padahal itu di zaman pemerintahan otoriter," kata Dahlan.
Baca Juga: Dahlan Iskan Sejajarkan Jenderal Andika dengan SBY, Capres 2024
Mantan Menteri BUMN ini menyatakan intelektualitas bisa berkembang begitu hebat di tengah militer itu sendiri.
"Mungkin banyak juga perwira Polri yang kritis, rajin melakukan otokritik, dan menginginkan perubahan," jelas Dahlan.
"Saya tidak tahu apakah mereka punya kelompok yang kuat seperti di TNI-AD di zaman Orba," tambahnya.
Menurut Dahlan, jika intelektual profesional di tubuh Polri tidak kuat, maka momentum sebesar Ferdy Sambo pun akan lewat begitu saja.
"Sampai akhir Agustus ini kelihatannya kita belum bisa merdeka dari heboh Duren Tiga," pungkas Dahlan Iskan. (***)