Mantan staf pengajar Universitas Indonesia tahun 1997 itu meyakini peserta yang ikut tes CAT bisa lulus 100 persen. Pasalnya peserta yang ikut tes CAT ini memiliki pengalaman yang matang selama bekerja di Provinsi Papua.
Selain itu, mereka juga sudah pernah mengikuti simulasi tes CAT.
“Saya yakin mereka yang ikut tes ini bisa lulus 100 persen, karena semuanya telah teruji, tentu dengan pengalaman yang mereka (peserta) miliki selama bekerja di Provinsi Papua sehingga menjadi acuan bagi mereka saat mengikuti ujian,” tandas Bima.
Bima menjelaskan, peserta yang mingkuti ujian CAT kali ini merupakan gelombang pertama bagi kuota CPNS Provinsi Papua dari jalur honorer K2 dan tenaga kontrak.
"Ini baru tahap pertama, baru 86 persen. Masih ada 14 persen lagi. Kepada yang belum, mohon sabar tunggu untuk tahap ke 2. Kami minta tenang dan jangan lakukan provokasi,” tegas Bima.
Bagi peserta yang lulus seleksi CPNS 2022 nantinya akan dibagi ke 3 provinsi baru. Namun untuk sementara mereka bekerja di Provinsi Papua.
“Nantinya kalau DOB sudah ditetapkan sebagai Provinsi baru maka mereka akan disitribusikan ke Provinsi baru,” jelas Bima.
Bima berharap peserta yang lulus seleksi dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Papua.
“Saya tegaskan jika selama menjadi ASN mereka tidak bekerja secara serius, maka SK ASN dicabut,” tegas Bima.
Ia memastikan proses seleksi CPNS 2022 ini bukan formalitas dan tidak ada pihak yang memanfaatkan proses ujian untuk mendapatkan uang dengan cara tidak halal.
“Joki ujian itu terjadi karena selama ini menggunakan sistem online. Tapi kali ini saya sendiri yang mengawasi ujian,” tandas Bima.
Bima Turun langsung mengawasi pelaksanaan tes CAT peserta seleksi CPNS 2022 di Papua untuk mencegah adanya joki. ***