SEWAKTU.com -- Kehidupan Hasnaeni Moein berputar 360 derajat saat ini. Tampil dengan percaya diri hingga membawa partainya lolos verifikasi KPU, kini malah mendekam di balik jeruji besi Kejagung.
Hidup Hasnaeni Moein berubah drastis. Pada Minggu, 14 Agustus 2022 lalu, dirinya masih sempat mendaftarkan partainya ke KPU untuk Pemilu 2024. Namun Kamis, 22 September 2022 atau sebulan berikutnya, dia dijebloskan ke penjara akibat dugaan korupsi.
Diketahui, Partai Republik Satu besutan Hasnaeni Moein resmi mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu 2024 mendatang ke KPU RI.
Dari verifikasi administrasi KPU RI, partai bentukan ‘Wanita Emas’ ini dinyatakan lolos verifikasi administrasi KPU dengan kepengurusan parpol yang sudah ada di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan.
Baca Juga: Hasnaeni 'Wanita Emas' Tersangka Korupsi Waskita Beton
Saat mendaftarkan partainya, dia mengakui tidak mudah untuk mendaftarkan partai politik ke KPU dengan sistem informasi partai politik atau Sipol.
Namun berkat perjuangan para pengurus dan seluruh kader, akhirnya Partai Republik Satu sudah 100 persen memasukkan dokumen pendaftaran ke Sipol dan dinyatakan lolos verifikasi administrasi oleh KPU.
Hasnaeni Moein mengatakan hingga saat ini kepengurusan Partai Republik Satu sudah 100 persen di tingkat provinsi. Hal itu berarti kepengurusannya ada di 34 provinsi di Indonesia.
Sementara di tingkat kabupaten/kota sudah 84 persen kepengurusan partai ini. Sementara di tingkat kecamatan sudah lebih 60 persen.
Baca Juga: Gubernur Papua Lukas Enembe Jadi Tersangka KPK, Ini Kasusnya
Namun, kehidupan Hasnaeni Moein bak diterjang angin kencang. Kejagung menetapkan Hasnaeni Moein selaku Direktur Utama PT Misi Mulia Metrical sebagai tersangka dalam dugaan korupsi Rp2,5 triliun. Penetapan dilakukan Kamis, 22 September 2022
Kejagung juga menahan tersangka perempuan bernama asli Mischa Hasnaeni Moein ini terkait kasus korupsi penyimpangan atau penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast.