Nama Jalan di Jakarta Bakal Diganti Pakai Nama Bekas Diktator Turki, Mustafa Kemal Ataturk

- Senin, 18 Oktober 2021 | 17:16 WIB
Mustafa Kemal Ataturk. Foto/Istimewa.
Mustafa Kemal Ataturk. Foto/Istimewa.

SEWAKTU.com -- Wacana pengusulan penggantian nama jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat yang akan diganti dengan Mustafa Kemal Ataturk menuai protes dari sejumlah pihak.

Pasalnya Mustafa Kemal Ataturk dikenal sebagai tokoh yang menganut paham sekuler dan merugikan Islam. Berdasar dari sejarah yang kerap kali membawa nama Mustafa Kemal Ataturk jauh dengan Islam, dibarengi dengan paham sekulerismenya saat memimpin Turki.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) memprotes wacana nama jalan tersebut Minggu, 17 Oktober 2021, beliau mengatakan bahwa Mustafa Kemal Ataturk berdasarkan fatwa MUI Ia adalah orang yang pemikirannya sesat dan menyesatkan.

Baca Juga: Mau Berkunjung Ke Korea Selatan? Berikut 4 Lokasi Populer yang Direkomendasikan Boyband BTS

Pada tahun 2015 lalu MUI mengeluarkan fatwa mengenai Sekulerisme, Liberalisme, dan Pluralisme Agama. Paham tersebut dinyatakan bertentangan dengan ajaran Islam. Di mana, paham-paham tersebut mengikis nilai-nilai dalam Agama Islam.

Menurutnya, Mustafa Kemal Ataturk sebagai tokoh modernisasi Islam yang telah mengacak-acak dan menghancurkan ajaran Islam secara kaffah. Mustafa Kemal Ataturk juga dianggap telah bertentangan jauh dengan ketentuan Al Quran dan Sunah.

“Dengan cara mengabadikan nama Mustafa Kemal Ataturk sebagai nama jalan di Indonesia, tentu menyakiti hati umat Muslim di Indonesia, di mana Mustafa Kemal Ataturk berjalan jauh dari aturan Islam. Indonesia yang merupakan negara berlandaskan pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa,” lanjutnya.

Baca Juga: Akui Tak Jalani Karantina, Begini Kronologis Kepulangan Rachel Vennya dari AS

Wacana ini juga ikut diprotes oleh Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin yang berusaha agar pemerintah membatalkan wacana dan usul tersebut. Ia menjelaskan, umat Muslim di Indonesia banyak yang tidak menyukai Mustafa Kemal Ataturk akibat dari sejarah-sejarahnya.

Ataturk merupakan tokoh diktator Turki pada masa itu. Ia juga ikut menolak kebijakan Mustafa Kemal Ataturk yang dianggap sangat sekuler dan bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam, jelas Khoirudin.

“Jika hanya akan menyakiti hati umat Muslim, lebih baik dibatalkan saja pemberian nama jalannya,” terangnya pada Minggu 17 Oktober 2021.

Baca Juga: Mengejutkan! Bukan Kabur, Rachel Vennya Ternyata Sama Sekali Tak Jalani Karantina di Wisma Atlet

Pemberian nama jalan di salah satu kawasan di daerah DKI Jakarta ini sebelumnya telah dijelaskan oleh Duta Besar Republik Indonesia di Ankara, Turki, Muhammad Iqbal. Ia mengatakan bahwa wacana pemberian nama jalan ini merupakan murni kegiatan hubungan diplomatik.

Pemberian nama jalan juga telah disepakati oleh kedua belah pihak pemerintah, baik pemerintah Indonesia maupun pemerintah Turki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Sumber: Putri Annisya Alfachrin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X