Hari Guru Nasional 25 November 2021, Ini 5 Fakta yang Wajib Kamu Tahu

- Kamis, 25 November 2021 | 07:55 WIB
Lirik Lagu 'Engkau Sebagai Pelita Dalam Kegelapan' Wajib Dinyanyikan dalam Peringatan Hari Guru 2021 (pixabay/sasint)
Lirik Lagu 'Engkau Sebagai Pelita Dalam Kegelapan' Wajib Dinyanyikan dalam Peringatan Hari Guru 2021 (pixabay/sasint)

SEWAKTU.com -- Hari Guru Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 25 November. Peringatan ini tentu memiliki sejarah dan perjuangan dari para pahlawan pendidikan yang wajib kita ketahui.

Tema peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan.

Hari Guru Nasional diperingati untuk menghormati dan mengingat jasa-jasa para pahlawan pendidikan di Indonesia, berdasarkan sejarah berdiriknya Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI.

Baca Juga: Ceramah Ustadz Khalid Basalamah, Ini Keistimewaan Luar Biasa Hari Jumat

Berikut 5 fakta yang Wajib kamu ketahui jelang Hari Guru Nasional :

1. Bermula dari Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB)

Pada 1912 para guru di Indonesia (saat itu Hindia Belanda) membentuk organisasi bernama PGHB saat Belanda masih menjajah Indonesia.

Tujuan didirikannya PGHB yaitu sebagai perwujudan cinta Tanah Air dan sebagai usaha membebaskan masyarakat Indonesia dari penjajahan Belanda.

Organisasi ini menaugi semua guru se - Indonesia, tanpa memandang suku, status, dan agama. Di samping PGHB, berkembang pula organisasi guru baru, yaitu Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB).

Selain itu, ada pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya, seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG).

Baca Juga: TNI vs Polisi di Ambon Berdamai, Wajah Pak Polisi Masih Lebam

2. Vakum ketika Jepang menjajah Indonesia

Pada 1932 PGHB berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan itu mengagetkan Belanda sebab penggunaan kata Indonesia dalam PGI dinilai mencerminkan semangat kebangsaan yang tak disukai pihak kolonial.

Saat Jepang menginjakkan kaki di Indonesia, berlaku larangan atas segala bentuk organisasi, kegiatan belajar mengajar, dan semua kegiatan PGI dihentikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Sumber: Merry Adelia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X