SEWAKTU.com - Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan penanganan terhadap Covid-19 varian Omicron belum selesai.
Walaupun kasus Covid-19 varian Omicron sudah melandai, sekarang muncul varian baru yaitu Deltacron.
Diketahui, varian Deltacrin secara resmi diidentifikasi dari kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Prancis dan Amerika Serikat.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban menjelaskan kemungkinan Deltacrin tidak lebih berbahaya dibandingkan Omicron.
"Belum bisa dipastikan karena jumlah kasusnya masih amat sedikit," kata Zubairi Djoerban seperti dikutip dari Twitter @ProfesorZubairi.
Menurutnya, masih terbatasnya data karakteristik Deltacron menyebabkan banyak negara belum dapat mengukur tingkat kekhawatirannya.
"Hanya sedikit data yang dapat digunakan untuk mengukur khawatir atau tidak. Namun, sejumlah ahli mengatakan bahwa varian ini harus diawasi," ujar Zubairi Djoerban.
Deltacron adalah varian Covid-19 yang terdiri dari elemen Delta dan Omicron.
Baca Juga: Jokowi Sebut Istana Negara di IKN Akan Dibangun di Dataran Tertinggi
Artinya, varian tersebut mengandung gen dari kedua varian itu yang membuatnya menjadi virus rekombinan.
Kemudian, penyebab kemunculan Deltacron saat ini telah ditemukan di Denmark, Inggris, dan Belanda.
"Seseorang terinfeksi dengan dua varian Delta serta Omicron, dan sel mereka kemudian bereplikasi bersama," ucapnya.***
Artikel Terkait
Kemenkes Prediksi Puncak Covid-19 Varian Omicron di Indonesia Semakin Dekat
Peneliti Ungkap Tiga Bagian Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Covid-19 Varian Omicron
Bunda Harus Tahu, Dampak Omicron pada Anak Bisa Sebabkan Gagal Jantung hingga Diabetes
Acara HUT Kota Bekasi ke 25 Tetap Dilaksanakan Meski Kasus Omicron Meningkat
Kasus Omicron 'Siluman' Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes: Kuncinya 3M, 3T dan Vaksinasi