Sejarah: Presiden Sri Lanka Kabur, Ir Soekarno Keluar Istana Negara Cuma Bawa Bendera Merah Putih

- Kamis, 14 Juli 2022 | 09:01 WIB
Ir Soekarno tinggalkan Istana kepresidenan. Foto/Istimewa. (Foto/Istimewa.)
Ir Soekarno tinggalkan Istana kepresidenan. Foto/Istimewa. (Foto/Istimewa.)

SEWAKTU.com -- Pemimpin suatu negara menghadapi banyak tantangan dalam menjalankan tanggung jawab kepemimpinannya.

Banyak dari mereka terpaksa atau secara sukarela meninggalkan Istana karena situasi politik saat ini.

Berikut Presiden atau pemimpin negara yang terpaksa meninggalkan istananya dilansir beragam sumber, Kamis 14 Juli 2022.

Baca Juga: Video Pidato Megawati Soekarnoputri Dinilai Rendahkan Tukang Bakso, Jokowi dan Puan Maharani Ikut Tertawa

1. Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa

Dunia internasional dikejutkan dengan aksi warga Sri Lanka yang berbondong-bondong memasuki Istana Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe secara paksa.

Aksi tersebut merupakan bentuk protes warga kepada presiden dan perdana menteri yang dinilai tidak bisa mengatasi krisis ekonomi yang melanda Sri Lanka. 

Tersebar video yang menunjukkan para warga beramai-ramai menggunakan kolam renang di rumah dinas tersebut, hingga memasuki kamar mewah presiden dan menemukan tumpukan uang yang jumlahnya mencapai belasan juta rupee.

Diketahui, Sri Lanka mengalami krisis ekonomi berkepanjangan. Negara tersebut mempunyai utang yang banyak, inflasi, krisis pangan hingga diperparah dengan pandemi dan bencana alam. 

Sontak, presiden dan perdana menteri setuju untuk mengundurkan diri. Rajapaksa mengatakan bahwa ia akan mundur pada 13 Juli 2022, namun para demonstran menuntut agar ia segera mundur.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Diingatkan Megawati Soekarnoputri Soal Manuver Politik: Itu Peringatan untuk Semua

2. Presiden Indonesia, Soekarno

Usai peristiwa Pemberontakan G30S tahun 1965 dan terbitnya Supersemar (Surat Perintah 11 Maret) pada 1966, kepemimpinan Soekarno sebagai presiden pertama Indonesia semakin susut.

Ditolaknya pidato pembelaan Soekarno yang berjudul Nawaksara oleh Sidang Umum MPRS pada 22 Juni 1966, menjadi pertanda kuat bahwa Soekarno harus meninggalkan Istana Negara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X