Terkuak Sudah, Ini Dia Sosok Hacker Bjorka yang Retas Data-data Pejabat Indonesia!

"Kalau analisa saya yang belakangan ini banyak data bobol, termasuk yang di UB sendiri itu feelingnya justru orang dalam (orang Indonesia),"

"Sebenarnya bukan luar tapi orang Indonesia sendiri, coba-coba mbobol, kalau orang luar tidak ada urgensinya," tambah dosen di Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya ini.

Baca Juga: Identitas Hacker Bjorka Terlacak Lewat Wallet Kripto, Orang Indonesia atau Luar Negeri?

Bukan hanya itu saja, para hacker ini juga biasanya saling memberikan informasi mengenai website dan sistem siber sekuriti.

Mereka biasanya berbagi informasi sistem sekuriti mana yang sudah diperbarui dan lubangnya bisa ditutup, tapi di sisi lain juga ada sistem dan lubang baru lagi yang belum terdeteksi.

Dari sanalah hacker itu masuk melakukan peretasan database dari aplikasi maupun website yang ada.

"Sepertinya ada informasi cara membobol itu menyebar di kalangan hacker, sehingga ada yang ngasih informasi," tambah Herman Tolle.

Hal itulah yang menjadikan aplikasi atau website yang dikelola pemerintah Indonesia dengan sangat mudah diretas oleh para hacker.

Baca Juga: Data Pribadinya Dibocorkan Bjorka, Ini Respons Erick Thohir

Yang lebih disayangkan, sistem Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dikatakannya terdapat beberapa celah yang bisa dengan mudah hacker untuk masuk.

"Memang yang kemarin yang di UB kasusnya data dari sistem, dan itu sistem Dikti, sistemnya Dikti itu dikelola Kementerian (Kemendikbudristek), bukan yang dikelola oleh UB sendiri," tambahnya

Tidak heran jika belakangan ini bukan hanya data para pejabat saja yang bocor, data masyarakat yang ada di aplikasi PeduliLindungi juga ikut dibeberkan para hacker.

Bahkan beberapa database universitas di Indonesia juga ikut bocor, seperti misalnya Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Universitas Brawijaya (UB), hingga Poltekkes Jambi. ***