PWI Jabar Mendesak Kepolisian Mengusut Tuntas Dugaan Penganiayaan terhadap Dua Wartawan di Karawang

SEWAKTU.com -- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat mengutuk keras tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap dua orang wartawan di Kabupaten Karawang.

Karena itu PWI Jabar mendesak kepolisian mengusut tuntas peristiwa itu dan menangkap para terduga pelaku penganiayaan terhadap dua Wartawan tersebut

Ketua PWI Jabar Hilman Hidayat, Selasa, 20 September 2022, menyatakan keprihatinan yang mendalam atas peristiwa tersebut. Disebutkan Hilman, di era keterbukaan informasi seperti saat ini tindakan kekerasan adalah sebagai tindakan biadab.

Baca Juga: Gila! Wartawan Dianiaya Hingga Dipaksa Minum Air Kencing Oleh Pejabat di Karawang, Ini Kronologisnya

Maka Hilman, berharap jika terjadi ketidaksetujuan atas pemberitaan di media sebaiknya diselesaikan melalui saluran yang sudah ditetapkan dalam Undang undang nomor 40/1999 dan peraturan turunanya.

" Saluran untuk menyatakan ketidaksetujuan itu sudah diatur oleh peraturan Dewan Pers. Pasti Dewan Pers akan memfasilitasi dan memediasi sehingga peristiwa delik pers bisa diselesaikan secar baik dan beradab," kata Hilman.

Seperti diketahui Dua orang  wartawan di Kabupaten Karawang yakni Gusti Sevtian Gumilar dan Zaenal Mustofa diduga menjadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh sejumlah orang. Bahkan, keduanya dipaksa meminum air kencing dari pejabat tersebut. Kedua korban sudah membuat laporan polisi di Polres Karawang.

Baca Juga: Viral Polisi Suruh Wartawan Bicara Sama Pohon, Warganet: Contohin Dulu Dong Pak Gimana Cara Ngomongnya

Didampingi kuasa hukum dan puluhan wartawan Gusti dan Zaenal melapor ke Polres Karawang. Adapun nomor laporan polisi tersebut tercatat dengan nomor laporan STTLP/174/IX/2022/SPKT.RESKRIM/POLRES KARAWANG/POLDA JAWA BARAT, Senin malam 19 September 2022.

Berdasarkan kronologi dugaan penyekapan dan penganiayaan yang seperti dilaporkan ke pihak kepolisian di Karawang tersebut, PWI Jabar menyatakan menolak segala bentuk kekerasan terhadap wartawan