Belum Temui Kesekapakatan, Presiden AS Donald Trump Tunda Larangan TikTok di Amerika Serikat Hingga 5 April

- Rabu, 22 Januari 2025 | 10:09 WIB
TikTok Kini Kembali Aktif di Amerika Serikat.
TikTok Kini Kembali Aktif di Amerika Serikat.

SEWAKTU.com- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengambil langkah untuk menunda larangan TikTok selama 75 hari kedepan.

Larangan menunda TikTok di Amerika Serikat ini diberikan oleh Presiden Donald Trump hingga 5 April 2025 mendatang.

Trump meminta perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk menjual sahamnya ke entitas berbasis Amerika Serikat.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan solusi melindungi keamanan nasional tanpa menghapus akses platform yang digunakan oleh sekitar 170 juta warga Amerika Serikat.

Baca Juga: Instagram Rilis Fitur Edits, Siap Jadi Pesaing CapCut?

Departemen Kehakiman dan Jaksa Agung AS diperintahkan untuk menangguhkan penegakan Undang-Undang Melindungi Warga Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing selama 75 hari. Hal ini membuka peluang bagi negosiasi baru terkait masa depan TikTok.

Trump secara terbuka mengusulkan pembentukan usaha patungan antara ByteDance dan pemerintah AS, di mana pemerintah akan memegang 50% saham TikTok.

Usulan ini bertujuan menciptakan model kepemilikan yang meningkatkan pengawasan AS atas operasi platform tersebut.

Baca Juga: Oppo Find N5 Bawa Desain Bodi Super Tipis, Gunakan Chipset Snapdragon 8 Elite

Langkah yang dilakukan oleh Donald Trump ini menuai pro dan kontra.

Pendukungnya menilai ini sebagai langkah bijak untuk melindungi data warga Amerika, sementara kritik menyebutnya sebagai preseden buruk atas kontrol negara terhadap perusahaan teknologi global.

Untuk saat ini, TikTok akan kembali beroperasi seperti biasa di AS. Namun, periode dua setengah bulan ke depan menjadi krusial bagi ByteDance dan pemerintahan Trump untuk mencapai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

Bagaimana negosiasi antara ByteDance, pemerintah AS, dan pihak-pihak terkait berkembang akan menentukan masa depan TikTok di pasar AS dan mungkin membentuk pola pengelolaan teknologi global ke depannya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X