Satu peningkatan yang paling mengejutkan datang dari fitur pengisian nirkabel. Setelah bertahun-tahun bertahan di 15W, Samsung disebut siap menaikkan kecepatan wireless charging menjadi 25W.
Namun angka 25W bukanlah highlight utamanya.
Baca Juga: One UI 8.5 Punya Fitur ‘Licin’ Baru di Samsung, Maling Auto Pusing!
Yang benar-benar membuat rumor ini ramai adalah kemungkinan hadirnya magnet built-in untuk standar Qi 2.2. Dengan kata lain, Galaxy S26 Ultra bisa punya sistem magnetik seperti Apple MagSafe.
Jika benar, maka beberapa keuntungan langsung bisa dirasakan:
- Ponsel otomatis menempel sempurna pada charger
- Pengisian lebih stabil tanpa geser-geser
- Lebih aman karena suhu lebih terkontrol
- Kompatibilitas aksesori semakin luas
Bahkan peluang lahirnya ekosistem aksesori baru, powerbank magnetik, dompet magnetik, hingga ring magnetic, sangat besar jika Samsung benar-benar masuk ke Qi2.
Mengapa Qi2 Penting?
Qi2 bukan hanya pembaruan minor. Standar ini dibangun dengan dua fondasi besar:
1. Magnetic Alignment
Ketika ponsel ditempelkan ke charger, magnet langsung memastikan posisi ideal. Ini mengurangi energi yang terbuang sekaligus mempersingkat waktu pengisian.
2. Thermal Efficiency
Pengisian menjadi lebih dingin dan stabil. Hasilnya? umur baterai lebih panjang.
Bagi Samsung yang selalu menekankan keamanan baterai, Qi2 terasa seperti langkah yang sangat masuk akal.
Jika rumor 60W terbukti benar, ini akan menjadi titik perubahan besar. Selama bertahun-tahun, banyak pengguna merasa Samsung “ketinggalan” dari kompetitor yang menawarkan 80W, 100W, bahkan 120W.
Daripada menawarkan angka besar tapi membuat baterai cepat aus, Samsung memilih pendekatan aman.
Namun kini tampaknya mereka sudah menemukan formula baru, kecepatan meningkat, keamanan tetap prioritas.
Baca Juga: One UI 8.5 Beta Hadir dengan Sistem Anti-Maling Terbaru Samsung