teknologi

Cara Mengatasi Efek Buruk dari Bermain Gadget, Jangan Sampai Kecanduan

Senin, 29 November 2021 | 07:00 WIB
Ilustrasi beberapa anak sedang sibuk bermain gadget (pexels.com)

SEWAKTU.com -- Gadget atau istilah kerennya di Indonesia gawai, merupakan perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus.

Yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik yang lainnya adalah unsur kebaruan yang dimiliki oleh gadget, maksudnya dari hari ke hari selalu memunculkan inovasi terbaru, yang membantu manusia menjadi lebih praktis.

Salah satu contoh dari gadget yang sering kita jumpai, yaitu smartphone. Yang tidak jarang dari kita kecanduan dalam menggunakannya.

Meski memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya, akan tetapi bila tidak bijak dalam pemakaiannya, akan mendatangkan efek buruk, diantaranya kecanduan.

Baca Juga: Ceramah Ustadz Khalid Basalamah: Sering Alami Demam dan Maag? Bisa jadi Itu Penyebab Dosa

Kemudahan yang ditawarkan oleh benda praktis ini, mampu menghadirkan apapun yang kita cari dari jaringan internet, hingga akhirnya tanpa sadar, melakukan scroll berjam-jam yang terkadang tanpa didasari tujuan yang jelas.

Lalu mengapa orang bisa kecanduan dengan gadget?

Melansir dari akun YouTube Satu Persen-Indonesia Life School dalam unggahannya pada 14 April 2021. Handphone dan segala yang ada di internet, sudah di desai untuk membuat penggunanya kecanduan.

Itu menjadi salah satu alasan mengapa orang bisa menjadi candu saat memainkan gadget. Hormon dopamine berperan dalam meningkatkan rasa candu terhadap penggunaan gadget. 

Baca Juga: Ceramah Ustadz Khalid Basalamah Berbakti Kepada Orang Tua: Kenapa Ibu,Ibu,Ibu Baru Ayah?

Dopamine merupakan hormon yang mengatur rasa senang di tubuh. Saat ketawa, hormon dopamine ini dilepas oleh tubuh. Dan dopamine juga bisa memunculkan dorongan untuk membuat orang mencari hal lain yang membuat dirinya senang.

Buat scrolling medsos, dia bakalan terus terusan mencari hal menarik yang membuat orang senang. Apalgi alogaritma medsos mendukung hal demikian.

Akan tetapi, dopamine ini tidaklah memberikan sinyal kepuasan dalam tubuh, karena ketika seseorang menemukan postingan seru, dirinya tidak akan merasa puas.

Bahkan sudah menonton 10 video menarik di TikTok, kemungkinan orang tersebut akan tetap melakukan aktivitas scroll untuk mencari yang menarik lainnya. Satu Persen-Indonesia Life School juga turut membagikan tips dalam mengurangi kecanduan terhadap gadget.

Halaman:

Tags

Terkini