Sewaktu.com -- Krisis chip yang melanda dunia saat ini diakui Xiaomi adalah salah satu penyebab Xiaomi kini tak lagi menjadi penguasa pasar ponsel di Indonesia.
Pada kuartal ketiga 2031, Xiaomi bahkan hanya menempati urutan keempat dalam pengiriman smarthpone Android di Indonesia.
Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia mengatakan krisi chip adalah salah satu alasan menurunnya pengiriman smarthpone Xiaomi di Indonesia.
"Chipset shortage sepertinya berpengaruh juga ke brand lain, tapi khusus Xiaomi Indonesia, ini bisa dibilang rasanya lebih keras," kata Alvin, Jumat, 17 Desember 2021.
Kriisis chipset juga menyebabkan Xiaomi Indonesia memutuskan untik menaikkan harga Rp 100.000 ke sejumlah smartphone seperti Redmi 9A, Redmi 9C, Poco M3 Pro 5G, dan Redmi Note 10 5G.
Alvin turut mengatakan ada beberapa alasan yang memengaruhi ini. Penyebab pertama karena Xiaomi sempat menempati posisi ke-1 di Indonesia pada kuartal dua (Q2) 2021. Hasilnya, stok ponsel lebih cepat habis seiring naiknya permintaan.
Baca Juga: Disekap 2 Hari, Remaja Putri Digencot 14 Pemuda di Kafe
"Ini seperti roller coaster, naik tinggi di awal kemudian jatuh di kuartal selanjutnya," ujar Alvin.
Alasan kedua dikatakan oleh Alvin karena Xiaomi menjadi perusahaan asal China yang termasuk besar di dunia. Ia mengatakan, Xiaomi punya pangsa pasar di 118 negara di dunia.
"Sementara brand lain dari China mungkin hanya memiliki 30 market," tambah Alvin.
Baca Juga: Viral ASN Cantik Eis Lucinta Pakai Hijab Model Rambut
Krisis chip itu turut berdampak di Indonesia. Karena dengan pasar yang lebih besar, Xiaomi juga mesti menyediakan komponen yang sama.
Alvin juga memprediksi krisis chip ini bakal terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan.
"Dua bulan terakhir sudah berefek, dan saya kira akan terus berlanjut hingga dua bulan tahun 2022," pungkas Alvin.***