Ia bahkan hanya sempat tidur selama dua jam sebelum kembali menjalani syuting sinetron di Bogor. Setelah selesai syuting, Nike memutuskan pulang ke Bandung untuk bertemu dengan ibunya. Dalam perjalanan pulang, ia meminta maaf kepada sang ibu dan meminta doa, seolah menjadi pertanda akan sebuah perpisahan.
Setelah itu, Nike menghadiri sebuah acara di klub malam di Bandung. Ia tidak minum alkohol, hanya memesan jus jeruk. Namun, tubuhnya yang kelelahan membuatnya tetap ingin menyetir mobil sendiri saat pulang.
Pada perjalanan pulang di Jalan RE Martadinata Bandung, mobil yang dikendarainya mengalami kecelakaan tunggal. Mobilnya menabrak pohon dan beton pinggir jalan. Nike Ardilla menghembuskan nafas terakhir di tempat kejadian, sementara manajernya, Sofiatun, selamat.
Berita kepergian Nike Ardilla mengejutkan seluruh Indonesia. Rumah sakit tempat Nike dibawa langsung dipenuhi oleh para penggemarnya yang tidak percaya bahwa sang idola telah tiada. Lebih dari 100.000 penggemarnya menghadiri pemakaman Nike, sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Baca Juga: Realme GT 7 Pro Jadi Ponsel Pertama Gunakan Chipset Terbaru Snapdragon 8 Elite
Meskipun polisi menyatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena Nike menyetir dalam keadaan lelah dan tidak mengenakan sabuk pengaman, banyak penggemar yang tidak percaya.
Mereka menduga bahwa ada konspirasi di balik kecelakaan tersebut. Beberapa teori menyebutkan bahwa kecelakaan tersebut bukanlah kecelakaan tunggal, melainkan ada keterlibatan pihak lain yang dengan sengaja menyingkirkan Nike.
Salah satu teori konspirasi yang muncul adalah keterlibatan seorang teman masa kecil Nike, Eno Sigit, cucu dari Presiden Soeharto. Menurut teori ini, hubungan persahabatan Nike dan Eno memburuk karena mereka menyukai pria yang sama, seorang perwira Angkatan Udara. Namun, teori ini tidak memiliki bukti yang kuat dan sulit dibuktikan.
Setahun setelah kepergiannya, rumah Nike Ardila di Bandung diubah menjadi museum yang didedikasikan untuk mengenang sang legenda.
Di dalam museum tersebut, para penggemar bisa melihat berbagai barang pribadi Nike, termasuk pintu mobil yang mengalami kecelakaan. Hingga kini, museum tersebut masih terbuka untuk umum dan menjadi tempat ziarah bagi para penggemarnya.
Kepergian Nike Ardila meninggalkan duka mendalam bagi penggemarnya, namun juga menjadi pelajaran penting tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara. Hingga kini, nama Nike Ardila tetap dikenang sebagai salah satu artis multi talenta paling ikonik di Indonesia.
Artikel Terkait
Dokter Rayendra Bertekad Tingkatkan BOP untuk Pelayan Masyarakat, Warga Bogor Sambut Positif
Pedangdut Dewi Perssik Diam-Diam Jalin Hubungan Dengan Mayor Teddy
Realme GT 7 Pro Jadi Ponsel Pertama Gunakan Chipset Terbaru Snapdragon 8 Elite
Catat! Tanggal Peluncuran Resmi Asus ROG Phone 9 Serta Spesifikasi Lengkap
Vivo Bocorkan Tanggal Peluncuran iQOO 13