Abizar Alghifari Layangkan Somasi untuk Pembelaan Ibunya, Umi Pipik dari Hinaan Warganet

SEWAKTU.com -- Abizar Alghifari menunjukkan bentuk bakti kepada ibunya, Umi Pipik, dengan melayangkan somasi kepada dua akun media sosial yang dianggap telah menghina ibunya.

Tindakan itu dilakukan bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-24 pada 13 April 2025.

Somasi tersebut dilayangkan sebagai respons atas komentar bernada kasar dan tidak pantas yang ditujukan kepada Umi Pipik sejak Februari 2025 lalu.

Sebagai anak, Abizar mengaku tidak bisa tinggal diam melihat ibunya dihina di ruang publik digital.

"Ini sudah berlebihan dan melewati batas. Saya akan membawa ini ke jalur hukum sebagai peringatan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam bersosial media," ujar Abizar.

Dua akun yang dimaksud telah diberikan waktu selama 2 x 24 jam untuk menemui atau menghubungi pihak kuasa hukum Umi Pipik. Jika dalam waktu yang ditentukan tidak ada itikad baik, maka laporan resmi ke pihak kepolisian akan dilayangkan.

Menurut Abizar, hinaan di dunia digital akan meninggalkan jejak yang sulit dihapus, sehingga ia merasa perlu mengambil tindakan tegas. Ia berharap langkah ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar lebih bijak dalam berkomentar di media sosial.

Baca Juga: Bisa Beli Gedung Sendiri, Sarwendah Ngaku Makin Kaya Usai Cerai dari Ruben Onsu

Umi Pipik sendiri menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Abizar. Ia mendukung langkah yang diambil anaknya dan merasa bangga atas keberanian Abizar dalam membela keluarganya.

Abizar juga menyebut bahwa ini merupakan ulang tahun paling berkesan dalam hidupnya, karena bisa menunjukkan cinta dan perlindungan terhadap ibunya.

Sementara itu, Umi Pipik merayakan ulang tahun putranya dengan penuh haru. Ia datang ke lokasi syuting tempat Abizar bekerja, membawa kue dan doa-doa untuk anaknya.

Dalam ucapan ulang tahunnya, Umi Pipik mengingatkan Abizar untuk terus menjadi pribadi yang bermanfaat dan mampu membahagiakan orang-orang di sekitarnya.

Langkah Abizar menjadi sorotan publik dan dinilai sebagai contoh positif bagi anak-anak muda dalam membela kehormatan keluarga serta menyikapi ujaran kebencian di era digital.