Sabrina Alatas dan Hamish Daud Ternyata Sudah Saling Follow di Instagram, Warganet Banjiri Kolom Komentar

- Senin, 3 November 2025 | 11:38 WIB
Sabrina Alatas, chef muda lulusan Le Cordon Bleu Paris yang sukses membangun Manje Restaurant di Bali. Foto: Instagram/@sab_sash
Sabrina Alatas, chef muda lulusan Le Cordon Bleu Paris yang sukses membangun Manje Restaurant di Bali. Foto: Instagram/@sab_sash

SEWAKTU.com- Di balik aroma harum dapur dan hiruk pikuk gosip selebritas, nama Sabrina Alatas tiba-tiba mencuri perhatian publik.

Chef muda berusia 22 tahun ini dikaitkan dengan isu kedekatannya bersama aktor Hamish Daud, yang kini sedang dalam proses perceraian dengan penyanyi Raisa.

Namun, di balik pemberitaan yang ramai di media sosial, ada cerita lain yang jarang disorot yaitu kisah seorang perempuan muda yang meniti karier kuliner dari nol, dengan tekad baja dan kecintaan mendalam terhadap seni memasak.

Baca Juga: Profil Sabrina Alatas, Pemilik Restoran Muda di Bali yang Diisukan Jadi Penyebab Gugatan Cerai Raisa-Hamis Daud

Jejak Awal di Dunia Kuliner

Sabrina tumbuh dalam keluarga yang mendukung minatnya pada seni dan kreativitas. Sejak kecil, ia gemar bereksperimen dengan bahan makanan dan menciptakan hidangan unik di dapur rumah.

Saat remaja, ia sempat ingin menjadi arsitek, namun ketertarikannya pada dunia kuliner terlalu kuat untuk diabaikan.

Ia memutuskan mengejar karier di bidang masak-memasak, sebuah langkah yang tidak semua orang seusianya berani ambil.

Sebelum berangkat ke luar negeri, Sabrina sempat bekerja di restoran Jakarta tempat di mana ia belajar disiplin, tanggung jawab, dan tekanan dunia dapur profesional. Dari sinilah tekadnya tumbuh semakin kuat.

Belajar dari Paris, Kota Kuliner Dunia

Keputusan besar datang saat ia diterima di Le Cordon Bleu Paris, salah satu sekolah kuliner terbaik di dunia. Selama lebih dari satu tahun, Sabrina mendalami cuisine dan pastry.

Tidak hanya belajar resep, ia juga ditempa oleh kerasnya dunia profesional bekerja hingga larut, berkompetisi dengan chef dari berbagai negara, dan menghadapi tekanan untuk sempurna dalam setiap hidangan.

Kerja kerasnya berbuah manis. Setelah lulus, Sabrina dipercaya menjadi staf tetap di restoran tempat ia magang. Selama tiga tahun di sana, ia belajar arti kesabaran, presisi, dan keindahan dalam kesederhanaan sebuah hidangan.

"Dapur mengajarkan saya untuk rendah hati. Kesalahan sekecil apapun bisa mengubah rasa dan itu juga berlaku dalam hidup,” ucapnya suatu kali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X