- tebing merah yang tajam,
- lanskap pasir berkilau,
- letusan lava aktif,
- dan langit yang sesekali dipenuhi abu vulkanik.
Wilayah ini menjadi latar penting bagi konflik baru yang melibatkan perbedaan budaya, persepsi ancaman, serta keputusan moral antara bertarung atau berdamai.
Dari sisi teknis, tim produksi menggabungkan teknologi kamera bawah air yang digunakan di film kedua dengan perangkat baru yang mampu merekam efek panas dan api secara lebih realistis.
Cameron menyebut wilayah ini sebagai “eksperimen visual terbesar dalam kariernya”.
Baca Juga: Fire and Ash, Bab Gelap Baru Avatar Terungkap di Tahun 2025
Syuting Paralel dan Perencanaan Jangka Panjang
Sebagian besar produksi Fire and Ash dilakukan bersamaan dengan The Way of Water. Strategi syuting paralel ini membuat proses pembuatan lebih efisien dan menjaga konsistensi visual.
Deadline menyebut bahwa ribuan kru internasional terlibat, menjadikannya salah satu proyek dengan skala produksi terbesar abad ini.
Dengan anggaran ratusan juta dolar AS, film ini dikerjakan dengan akurasi teknis yang luar biasa, termasuk pembuatan set fisik yang memperbesar immersion dunia Pandora.
Waralaba Avatar Terus BerkembangAvatar kini menjadi salah satu waralaba global paling menguntungkan.
Total pendapatan dua film sebelumnya melampaui 5 miliar dolar AS secara kumulatif, mengukuhkan Avatar sebagai ikon budaya pop yang terus tumbuh.
Bukti ekspansinya dapat dilihat dari:
- taman hiburan Pandora di Disney’s Animal Kingdom,
- merchandise global,
- permainan video,
- serta proyek multimedia yang terus berkembang.
Dengan fondasi komersial yang sangat kuat, Cameron dan Disney memiliki ruang besar untuk terus mengembangkan dunia Pandora melalui beberapa sekuel ke depan.
Tema Besar: Kolonialisme, Konflik Antar Suku, dan Moralitas
Dalam laporan The Guardian, disebutkan bahwa Fire and Ash mempertahankan tema kolonialisme dan eksploitatif seperti pada film sebelumnya. Namun yang membuat film ini terasa berbeda adalah pendekatan cerita yang lebih berlapis.
Konflik tidak lagi sekadar antara manusia dan Na’vi. Kali ini: